Mohon tunggu...
Indriati See
Indriati See Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

WNI bermukim di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Merayakan Tahun Baru secara Kolektif

1 Januari 2012   22:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:28 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Berlin"][/caption]

Pada tanggal 30 Desember kami sekeluarga mudik ke Aachen seperti yang pernah saya ceritakan disini. Aachen yang terletak lebih kurang 270 km kami tempuh dengan mobil selama 2.5 jam.

Mudik diakhir tahun biasanya kami lakukan untuk merayakan malam tahun baru bersama teman-teman SD dari suami dan tentunya juga mengunjungi keluarga. Pesta menyambut tahun baru selalu diadakan di rumah yang sama dan tentunya dari keluarga yang sama. Keluarga tersebut adalah keluarga teman SD dan teman bermain suami saya sejak kecil. Semua undangan yang hadir, mempunyai anak yang hampir seumur dengan anak-anak kami. Dan sewaktu anak-anak masih kecil, anak yang paling besar terutama dari tuan rumah yang mengorganisir acara untuk anak-anak yang lebih kecil. Pesta tahun baru bersama tersebut selalu meriah dimana kami bisa makan malam bersama, membakar kembang api, berdansa dan bermain bagi anak-anak. Kami semua selalu puas dan bahagia dengan pertemuan setahun sekali tersebut dan tentunya melihat perkembangan anak-anak dari tahun ke tahun, kemajuan mereka di sekolah, lingkungan pergaulan, masa pubertas dan hal-hal lainnya, tidak lepas dari perhatian dan pembicaraan kami masing-masing. [caption id="attachment_153235" align="aligncenter" width="420" caption="Meja makan untuk 24 tamu"][/caption] Pesta menyambut tahun baru 2012 lah yang pertama kalinya kami para orang tua merayakan sendiri dalam arti tanpa anak-anak. Anak-anak sudah remaja dan bahkan sudah ada yang mempunyai putra, mereka merayakan pesta tahun baru dengan sesama teman atau dengan keluarga baru mereka. Pada pesta tersebut, ada 12 pasang orang tua yang hadir. Acara yang kami adakan selalu resmi tetapi dengan suasana kekeluargaan. Resmi berarti kami semua berpakaian resmi, perjamuan makan dengan menu dan penyajian seperti kelas hotel berbintang. Ada 5 keluarga yang menyediakan makanan, masing-masing membawa satu menu makanan dan bagi kami yang datang dari jauh, kami kebagian membawa minuman dan tentunya kado bagi tuan rumah dan istri. Pembagian menu dimulai dengan makanan pembuka, makanan utama dan makanan penutup yang keseluruhannya ada 5 jenis makanan. Setiap penyiapan dari masing-masing menu, saya turut membantu di dapur dengan demikian kami bisa berdiskusi tentang resep makanan. [caption id="attachment_153236" align="aligncenter" width="420" caption="Suasana di Dapur"]

13254542651735508542
13254542651735508542
[/caption] Yang terjun ke dapur tidak hanya para istri, bahkan para suami juga turut membantu. Dari masyarakat Jerman dan Eropa pada umumnya, pembagian kerja di dapur dibagi rata dan yang paling saya sukai adalah para prianya pintar masak semua. Kami membentuk team kerja di dapur dengan kompak. Makan malam berlangsung dari pukul 20:00 sampai pukul 23:40 dengan santai sambil bercerita tak habis-habisnya tentang segala macam hal, mulai dari politik, pendidikan, pekerjaan, pergaulan anak-anak, liburan, kultur dll. [caption id="attachment_153237" align="aligncenter" width="420" caption="Porsi makanan yang disajikan tuk setiap tamu"]
13254546291203551177
13254546291203551177
[/caption] Pada pukul 23:50, tuan rumah menyiapkan gelas-gelas minuman berisi Champagner dan membagi-bagikan kembang api kepada masing-masing tamu. Dan tepat pukul 24:00, semua orang keluar rumah membakar kembang api dan petasan, kami bersalam-salaman dan saling mengucapkan syukur dan doa bagi kebahagiaan masing-masing juga dengan para tetangga dari teman kami tersebut. [caption id="attachment_153238" align="aligncenter" width="420" caption="Penyalaan kembang api tepat pada pk.24:00"]
1325454993747264244
1325454993747264244
[/caption] Selama lebih kurang 30 menit kami menikmati kembang api dan petasan dari setiap rumah, dan setelah selesai kami cepat-cepat masuk karena udara diluar cukup dingin. Sambil menghangatkan badan di depan tungku api (kamin) kami semua melihat Konser Musik dari AC/DC, Billy Idol, Robbie Williams dan pemusik-pemusik lainnya yang diputar langsung oleh salah satu chanel televisi. Setelah konser musik dari Robbie Williams selesai, teman kami memutar musik dan siapa saja yang ingin berdansa dan menari dipersilahkan. Tradisi merayakan pesta tahun baru secara kolektif di lingkungan keluarga, teman dan tetangga dekat di Jerman sangat lazim di lakukan. Menurut saya pribadi, detik-detik menyambut tahun yang baru jika dilakukan bersama, bersamaan waktunya juga kita mengucap syukur kepadaNya karena kita masih bisa melihat keluarga, teman, tetangga dan orang-orang terdekat lainnya sampai detik terakhir di penghujung tahun. Rasa suka cita tersebut kita lalui bersama sambil mengucapkan yang terbaik untuk masing-masing. Menurut sumber, persiapan menyambut tahun baru 2012 bagi masyarakat Jerman dari segi penjualan petasan dan kembang api meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Dari list harga petasan, yang termurah yaitu untuk jenis Spacewalk seharga 5 Euro dan termahal seharga 98 Euro untuk jenis Hot Scarface. Der Verband der pyrotechnischen Industrie (Asosiasi Industri piroteknik) mengharapkan keuntungan seperti tahun yang lalu sebanyak 113 juta Euro. Jumlah yang tidak sedikit jika dialihkan ke sektor sosial bagi negara-negara yang membutuhkan bukan ? [caption id="" align="aligncenter" width="410" caption="Dengan harga 5 - 98€"]
Dengan harga 5 - 98€
Dengan harga 5 - 98€
[/caption] Demikianlah saat-saat kami menyambut tahun baru 2012 bersama teman-teman. Berharap di tahun yang baru ini kita mulai dengan niat yang baik, dimulai dengan diri sendiri, keluarga dan lingkungan hidup kita, saling mencintai dan membantu demi kemajuan dan kebaikan bersama ... semoga ! Salam Kompasiana dan Selamat Tahun Baru 2012 Image: 1,2 + Koleksi pribadi

Source: 1,2

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun