Mohon tunggu...
Indriati See
Indriati See Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

WNI bermukim di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Adas sebagai Obat, Sayuran dan Bumbu

24 Januari 2011   07:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:14 14221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adas (Foeniculum vulgare Mill.)

[caption id="" align="aligncenter" width="567" caption="Adas (Foeniculum vulgare Mill.)"][/caption]

Siapa yang tidak mengenal minyak Telon ? saya yakin hampir semua ibu mempergunakan minyak Telon untuk menghangatkan badan buah hatinya.

Nah ... minyak Telon yang kita kenal mengandung komponen-komponen yang berasal dari minyak Adas.

Kalau kita lihat kegunaannya, banyak sekali yang kita dapat dari tanaman Adas.

Di Jerman hampir disetiap rumah tangga mempunyai persediaan teh Adas (Fenchel Tee), Obat Batuk Adas (Fenchel Hustensaft), Madu Adas (Fenchel Honig), atau membuat santapan yang berasal dari Adas seperti Salat Adas dsb.

Saya pribadi juga penggemar teh Adas yang selalu saya minum apabila kena batuk ringan atau hanya sekedar menghangatkan badan di musim dingin … hmmm nikmatnya … !

Teh Adas juga sangat membantu para bayi yang menderita kembung yaitu dengan menambahkan sedikit madu,  dijamin si bayi menjadi tenang dalam tidurnya, juga sangat baik diminum oleh para ibu yang masih menyusui karena bisa memperbanyak ASI ... hm ... Ibu bahagia, bayipun kenyang dan puas“ ! ... praktis bukan ?.

Tanaman Adas atau Anethum foeniculum, Linn dan masuk dalam keluarga tanaman  adas-adasan atau Apiaccae (Umbelliferae) dan masuk dalam kelompok termasuk Tanaman Obat, Sayur dan Bumbu.

Adas atau Fenchel (Jerman), Fenouille (Perancis), Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (Inggris),  Hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa), Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba), Das pedas (Aceh), adas, adas pedas (melayu).; Adeh, manih (Minangkabau). paapang, paampas (Menado). Popoas (Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), ; Papaato (Buol), porotomo (Baree). kumpasi (Sangir Talaud).; Adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis), Hsiao hui (China), phong karee, mellet karee (Thailand), Jintan Manis (Malaysia). barisaunf, madhurika (India./Pakistan.).

[caption id="" align="aligncenter" width="538" caption="Tanaman Obat Adas"]

Tanaman Obat Adas
Tanaman Obat Adas
[/caption]

Asal dan Ciri-Ciri Tanaman

Adas asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya, kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanaman bumbu atau tanaman obat. Tumbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm - 2 m, tumbuhnya merumpun dimana satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang.

Batang hijau kebiru- biruan, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi.

Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang.

Buah lonjong, berusuk, bila masih muda berwarna hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya.

Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer.

Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan hasil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari.

Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran.

Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Sakit perut (mulas), perut kembung, mual, muntah, ASI sedikit, Diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk, Sesak napas (Asma), nyeri haid, haid tidak teratur, rematik goat, Susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), kolik, Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), batu empedu, Pembengkakan saluran sperma (epididimis), Penimbunan cairan dalam kantung buah zakar (hiodrokel testis), Keracunan tumbuhan obat atau jamur, meningkatkan penglihatan.

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis:

*Buah : buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung.

*Daun : berbau aromatik

*Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil).

Kandungan Kimia :

Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 - 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin).

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian :

1. Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan.

2. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus).

3. Menghilangkan dingin dan dahak.

4. Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan.

5. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, ditemukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal.

6. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.

100 Gram Adas Mentah Mengandung:

kcal

kJoule

Air

Kalium

Calcium

Magnesium

Vitamin C

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun