Langkah ini baru juga dimulai
Pandemi menghentikan nyaris semuanya
Di sini terpasung, di sana terkapar, di mana-mana keluh mengalahkan peluh.
Takdir getir berlalu kelu. Kebajikan membiru.
Pongah dan bengal melukai akal
Menjegal banal, kacaukan tatanan cara hidup baru.
Sejatinya manusia, bila memiliki rasa kemanusiaan.
Homo homini lupus
Kutukan dosa sepanjang abad
Lupakan virus-virus semusim itu!
Video pembacaan puisi, klik video ini (durasi 1'46")Â
Ada keindahan dan pesan luhur dari masa keprihatinan
Kasih-Mu tidak berkesudahan
Berkat-Mu sungguh ajaib bagiku
Rencanaku bukan rancangan-Mu
Waktuku bukan waktu-Mu
Bunga yang berbicara
Bila hatimu mendengarkan.
Salam Kompasiana!
Indria Salim 24.06.XX
*) Manusia adalah serigala bagi sesamanya manusia". Istilah tersebut pertama kali dicetuskan dalam karya Plautus berjudul Asinaria. (Wikipedia)