Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Berbicara

25 Juni 2020   11:52 Diperbarui: 25 Juni 2020   20:13 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Berbicara | Foto: Indria Salim

Langkah ini baru juga dimulai
Pandemi menghentikan nyaris semuanya
Di sini terpasung, di sana terkapar, di mana-mana keluh mengalahkan peluh.

Takdir getir berlalu kelu. Kebajikan membiru.
Pongah dan bengal melukai akal
Menjegal banal, kacaukan tatanan cara hidup baru.

Sejatinya manusia, bila memiliki rasa kemanusiaan.
Homo homini lupus
Kutukan dosa sepanjang abad
Lupakan virus-virus semusim itu!

Video pembacaan puisi, klik video ini (durasi 1'46") 


Ada keindahan dan pesan luhur dari masa keprihatinan
Kasih-Mu tidak berkesudahan
Berkat-Mu sungguh ajaib bagiku
Rencanaku bukan rancangan-Mu
Waktuku bukan waktu-Mu
Bunga yang berbicara
Bila hatimu mendengarkan.

Salam Kompasiana!
Indria Salim 24.06.XX

*) Manusia adalah serigala bagi sesamanya manusia". Istilah tersebut pertama kali dicetuskan dalam karya Plautus berjudul Asinaria. (Wikipedia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun