Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Saatnya Bumi Bersatu

22 Maret 2020   07:10 Diperbarui: 22 Maret 2020   07:52 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saatnya Bumi Bersatu | Sumber: cdn.pixabay.com

Sengal itu tanda perjuangan.
Gigil penolakan raga.
Lonceng kematian sayup-sayup terdengar.
Sementara itu malaikat penolong tak henti berupaya
Meringankan derita raga-raga tanpa daya.
Malaikat bisa lelah, malaikat di bumi.
Mencari perisai diri yang raib
Bentangkan asa berperang demi saudara sesama ciptaan-Nya.
Ini nyata, ini bukan mimpi atau alam khayali.
Senjata pemusnah makhluk bumi masih diuji.
Virus Corona, virus cemooh, virus pongah, virus kesepian, virus yang melebihi virus -- mana lebih dahsyat?
Mungkin serum kemanusiaan telah menghilang?
Tidaaak! Ada jejak welas asih terseok-seok.

Doa bagi kehidupan dinaikkan ke surga.
Kehendak bebas, bisikan nurani, kedigdayaan akal sudah dikaruniakan ke Bumi.
Tercurah hingga tampak murah.
Menanti jawaban Sang Maha.
Warga Bumi, bersatulah!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun