Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kering

25 Februari 2018   22:48 Diperbarui: 26 Februari 2018   02:08 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti bibirnya
Pun lidahnya
Dan mulutnya
Juga matanya
Lubuk hatinya
Sisa nalarnya
Bayang nuraninya
Raga dan jiwa pun
Kering!
*

Benih kebajikan tak akan berjejak
Terbawa angin yang juga kerontang
Tinggalkan manusia gerah penuh desah dan keluh
Tiada bedanya antara abu dan debu
Penuhi udara dengan aroma kematian
Roh kehidupan tergantikan oleh bayangan hitam
Sementara burung gagak berkaok-kaok
S'babkan pengecut belingsatan
*

Istana dibangun di atas pasir
Lenyap seketika angin bertiup
Jejak kaki dibanggakan
Lenyap tersapu buih ombak semata
Jeritan sesal tiada guna
Turut lesap dalam nestapa
Manusia sia-sia
Dunia sungguh fana

:: @IndriaSalim::

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun