Pasca bencana yang terjadi di Donggala Palu pada hari Jumat, tanggal 28 September 2018 lalu mengakibatkan tsunami karena gempa tersebut berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR). Peristiwa ini menyebabkan banyaknya korban jiwa dan kerusakan di daerah Donggala dan Palu. Tentu saja banyak sekali korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana alam tersebut, lebih dari ribuan orang meninggal dunia, luka luka, dan hilang. Bencana tersebut bukan hanya menimbulkan banyaknya korban dan kerugian, namun menimbulkan trauma yang sangat mendalam bagi para masyarakat.
Kehancuran yang dahsyat pada Palu dan Donggala membutuhkan proses lama untuk perbaikan lingkungan. Masyarakat Palu dan Donggala mulai bekerja sama dan bergotong royong untuk proses pemulihan Palu Donggala. Banyak upaya yang dilakukan untuk membuat Palu dan Donggala seperti sedia kala. Tidak mudah memang menjalani proses recovery tersebut dikarenakan masih ada luka yang mendalam paska bencana. Semua yang sudah hancur diluluh lantakkan tsunami dan gempa, membuat mereka kuat dan meyakinkan diri mereka agar bergegas bangkit kembali. Mereka menganggap bahwa bencana ini bukanlah akhir dari segalanya. Mereka lebih kuat mengatasi masalah, hari demi hari mereka lakukan untuk memperbaiki mental mereka dan trauma mereka, juga memikirkan bagaimana kehidupan selanjutnya yang akan datang. Tidak sedikit dari mereka yang mengeluh, akan tetapi mereka lebih memilih untuk berusaha dan terus berdoa.
Aktivitas warga pun sudah berjalan seperti sedia kala, mereka sudah mulai menjalankan profesi masing-masing, bekerja untuk mengembalikan kembali finansial keluarga mereka. Donasi Palu dan Donggala tidak berhenti sampai dengan saat bencana berlangsung, namun masih banyak selebriti dan masyarakat lain yang tetap membuka donasi untuk pembangunan kembali Palu dan Donggala. Bukan hanya donasi berupa material, namun relawan dari masyarakat pun membantu Palu dan Donggala.
