Mohon tunggu...
Indri Noor
Indri Noor Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu 3 anak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Tips Menciptakan Kehangatan Keluarga

30 Juni 2016   04:22 Diperbarui: 30 Juni 2016   04:51 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Family where life begans and love never ends”

“Family is not an important thing, it is everything”

“Family is a gift that lasts forever”

Keluarga adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang. Karena semua hal mendasar yang kita miliki, berasal dari keluarga. Anak mendapat kasih sayang dan didikan dari keluarga. Suami dan istri mencurahkan tenaga, waktu, dan kasih sayangnya juga untuk keluarga.

Untuk itu, menciptakan keluarga yang harmonis wajib diupayakan. Karena keluarga yang harmonis tidak tercipta begitu saja, melainkan ada banyak tenaga, waktu, usaha, doa, dan cinta yang harus terus diusahakan setiap harinya.

Keluarga yang hangat dan harmonis akan menghasilkan generasi yang tangguh, bersemangat, dan penuh cinta. Ada banyak cara untuk menciptakan kehangatan dalam keluarga, antara lain:

  • Menciptakan komunikasi yang lancar

Komunikasi yang lancar sangat dibutuhkan dalam suatu hubungan, apalagi ini adalah keluarga yang berkumpul setiap hari. Menciptakan komunikasi yang lancar membutuhkan banyak mendengar dan bertanya tentang perasaan.

Dengan banyak mendengar, anak dan pasangan akan merasa lebih dimengerti. Dengan cara bertanya tentang perasaannya, anak dan pasangan akan lebih mudah menyampaikan perasaannya.

Merasa dimengerti dan dipahami perasaannya, akan membuat anak dan pasangan menjadikan keluarga adalah tempat pulang dan bisa menjadi diri sendiri. Pun, keluarga juga akan dijadikan sahabat dalam setiap langkah.

  • Menyediakan diri untuk keluarga

Banyaknya urusan dan pekerjaan yang harus diselesaikan, jangan membuat kita jadi multitasking bila berhadapan dengan keluarga.

Misalnya, anak saya sedang ingin bercerita tentang sekolahnya saat saya sedang memasak atau menulis. Daripada saya memasak atau menulis sambil mendengarkan cerita anak (yang jadinya tidak fokus), lebih baik saya lakukan dua alternatif di bawah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun