Mohon tunggu...
Indra Agung Putrantoro
Indra Agung Putrantoro Mohon Tunggu... Musisi - Musician | Diploma in Optometry | History Education Department Student

Seorang penikmat musik dan sejarah yang santuy, no offense dan jangan terlalu serius dengan tulisan-tulisan dari saya.. Surel : indra.putrantoro@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Akomodasi Mata dan Korelasinya dengan Computer Vision Syndrome

8 April 2020   16:23 Diperbarui: 8 April 2020   16:35 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://www.aoa.org/patients-and-public/caring-for-your-vision/protecting-your-vision/computer-vision-syndrome

Hello gaess, di masa WFH ini jangan sampai membuat otak kita hibernasi ya. Cuman beruang kutub dan sobat salju saja ya yang boleh hibernasi, tapi otak kita jangan. Ingat kata filsuf terkenal Rene Descartes "karena berpikir maka kita ada", oleh karena itu saya coba beri sedikit asupan vitamin berupa bacaan ringan untuk menemani hari-hari temen-temen supaya kegiatan mantengin hp  nya bisa menjadi lebih bermakna dan berfaedah ya. Ok langsung aja kita cuss simak tulisan saya kali ini tentang akomodasi dan hubungannya dengan gejala Computer Vision Syndrome.

Akomodasi

Kita pemanasan dulu dengan kata akomodasi. Hayo apa itu akomodasi, masih inget ga? Ada banyak teori yang telah dikemukan tentang bagaimana proses akomodasi dapat terjadi pada mata. Teori yang paling tua dikenal yaitu teori vitreus oleh Cramers, lalu dikembangkan juga teori akomodasi relaksasi oleh Helmholtz, teori kontraksi zonula oleh Tscherning, dan masih banyak teori akomodasi lainnya. Terdengar agak sedikit ribet dan enjelimet ya. Tapi tenang, sebelum otak temen-temen mulai ngebul maka saya putuskan untuk jelaskan secara sederhana aja ya.

Jadi simplenya gini, mata kita bisa juga disebut sebagai suatu alat optik karena memiliki lensa didalamnya. Akan tetapi lensa mata sangat berbeda dengan lensa pada alat-alat optik di sekitar kita, karena lensa pada mata kita dapat menebal dan memipih tergantung letak, jarak, dan ukuran benda yang kita lihat.

Perlu diketahui bahwa jarak lensa mata dengan retina kita itu selalu tetap, sedangkan jarak objek benda yang kita lihat berbeda-beda dan berubah-ubah. Sehingga bayangan benda bisa jatuh di depan ataupun di belakang retina kita. Perubahan ketebalan lensa mata dalam upayanya untuk menjaga objek tetap jelas dan bisa jatuh tepat di retina itulah yang disebut dengan akomodasi.

Otot-otot Siliaris

Pada saat melihat benda pada jarak dekat maka otot-otot siliaris pada mata akan menegang sehingga lensa mata menjadi lebih cembung sehingga jarak fokus lensa akan menjadi lebih kecil, sedangkan ketika melihat benda pada jarak yang relatif jauh maka otot-otot siliaris pada mata akan mengendur sehingga lensa mata menjadi lebih pipih yang mengakibatkan jarak fokus lensa akan menjadi lebih besar.

Dalam keadaan normal otot-otot siliaris pada mata tidak dalam keadaan tegang dan rileks sehingga bisa dikatakan tidak berakomodasi. Berbeda dengan ketika mata melihat benda yang dekat maka otot-otot siliaris mulai menegang dan berakomodasi. Jika mata terus berakomodasi maka otot-otot siliaris pada mata akan terus tegang dan dampaknya otot-otot tersebut akan kelelahan.

Digital Eye Strain

Digital Eye Strain atau biasa disebut dengan Visual Fatigue atau kalau di luar negeri biasa disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS) adalah merupakan suatu istilah untuk kumpulan gejala yang berhubungan dengan gangguan mata akibat dari penggunaan perangkat elektronik berbasis komputer seperti laptop, handphone dan tablet.

Semakin lama durasi penggunaan gadget, maka semakin lama pula gejala CVS akan berlangsung. Bahkan gejala tetap berlanjut setelah penggunaan gadget selesai. Gejala yang biasanya menyertai CVS adalah rasa lelah atau pegal pada mata, penglihatan kabur atau ganda, mata merah, kering dan terasa panas. Bahkan pada beberapa kasus dapat disertai sakit kepala, leher dan pundak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun