Bahaya Mata Minus yang Tidak Dikoreksi pada Anak

Apakah anda pernah melihat anak anda sering memicingkan matanya ketika melihat objek yang agak jauh? Atau prestasi anak anda di sekolah mendadak tiba-tiba menurun?. Bahkan anak anda menjadi pemurung, pendiam dan tidak mau bermain diluar bersama teman-teman sebayanya?.

Bisa jadi penyebab segala perubahan yang terjadi pada anak anda adalah myopia atau rabun jauh, atau masyarakat awam biasa menyebut kelainan tersebut dengan sebutan mata minus. 

Janganlah langsung memarahi mereka dengan mengkambinghitamkan kebiasaan mereka yang senang menonton TV ataupun YouTube, atau juga menyalahkan hobi mereka bermain game pada perangkat digital mereka. Karena walaupun kebiasaan-kebiasaan tersebut termasuk faktor-faktor penyebab yang dapat menyebabkan myopia namun faktor terbesar penyebab myopia pada anak anda adalah anda sendiri.

Diturunkan melalui DNA

Terkejut? ya benar anda sendiri lah penyebab minus pada mata anak anda, karena penyebab myopia pada anak-anak sebagian besar disebabkan oleh DNA ataupun keturunan. Jadi siapa yang menurunkan DNA tersebut kalo bukan anda sendiri sebagai orang tua nya. 

Oleh karena itu jangan pernah remehkan pemeriksaan mata secara reguler di optikal, karena jika benar bahwa ternyata mereka menderita myopia maka optikal akan menyarankan untuk diberikan kacamata dengan lensa yang memang didesain khusus untuk myopia pada anak. 

Ini adalah salah satu solusi terbaik yang ada dan memastikan tidak akan terganggunya masa depan dan fase tumbuh kembang pada anak anda. Penggunaan Lensa Kontak Keras, Lensa Kontak Lunak dengan desain Pheriperal, ataupun penggunaan obat-obatan pun merupakan beberapa solusi minus pada anak yang dapat disarankan oleh dokter spesialis mata kesayangan anda.

Ada Bahaya yang Mengintai

Apakah anda telah mengetahui bahwa myopia yang tidak dikoreksi pada anak akan berakibat fatal nantinya jika dibiarkan?

Ok saya jelaskan terlebih dahulu tentang myopia itu apa. Myopia adalah suatu kelainan refraksi (bukan penyakit) yang biasanya disebabkan oleh kelengkungan kornea yang lebih lengkung dari kelengkungan kornea mata yang normal, atau pula disebabkan karena panjang sumbu bola mata yang lebih panjang dari sumbu bola mata yang normal. 

Namun jika diurai lagi dari dua penyebab tersebut penyebab yang kedua lah yang lebih umum terjadi yaitu disebabkan oleh pertumbuhan panjang sumbu bola mata yang lebih cepat sehingga panjang sumbu bola mata menjadi lebih panjang dari bola mata normal.