KKN UNIVET 2021 - Dimasa pandemi covid - 19 sudah hampir satu tahu lebih menimbulkan  banyak kegiatan - kegiatan yang tertunda atau terhambat  termasuk progam posyandu, Saat ini berbagai wilayah sudah mulai dilaksanakan program posyandu khususnya diDesa Singkil rt1/8 , Parangjoro, Grogol, Sukoharjo sudah mulai diadakan kembali program posyandu, tetapi dengan tetap melaksanakan prokes sesuai anjuran pemerintah, guna mencegah percepatan penularan covid - 19.
Kebijakan dari Kemenkes dan pemerintah daerah (pemda) untuk merespons pandemi COVID-19 berpengaruh besar terhadap perubahan layanan gizi dan KIA untuk itu saya Indrawati Susi Mandasari dari Fakultas Kesehatan Masyarakat berkeinginan untuk membantu pelaksanaan posyandu di Desa Singkil RT 1/8, Parangjoro, Grogol, Sukoharjo.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
Peran posyandu sangat penting dalam deteksi dini tumbuh kembang anak. Posyandu dapat menjadi wahana pertama dan utama untuk meningkatkan edukasi pencegahan stunting. Posyandu merupakan pilar utama dan garis pertahanan terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Â
Di Desa Parangjoro Dalam posyandu dibagi menjadi 5 pos wilayah yang berbeda yaitu , Pos Menur 1, Pos Menur 2, Pos Menur 3, Pos Menur 4, dan Pos Menur 5, Saya melakukan pengabdian masyarakat di Pos Menur 3 yang berada di Desa Singkil rt1/8, Parangjoro, Grogol, Sukoharjo.Di posyandu terdapat 5 (lima) meja yaitu :
1) pendaftaran
2) pengukuran tinggi badan dan berat badan
 3) pencatatan
4) penyuluhan gizi dan
5) pelayanan kesehatan.
Dalam tahapan meja tersebut saya sebagai mahasiswa membantu dalam pengukuran tinggi badan dan berat badan, dan penyuluhan gizi.
Tugas meja ke-2 dan ke-3 ini penting dalam menentukan bagaimana status gizi bayi balita terutama status tinggi badan menurut umur untuk mendeteksi kejadian stunting.
Kader posyandu sebgai penggerak posyandu selain bertugas pada pengelolaan lima meja posyandu, juga mengingatkan masyarakat jadwal posyandu, menghimbau ibu hamil dan orang tua balita agar datang ke posyandu untuk memantau status gizi dan kesehatan. Jika ditemukan balita yang mengalami masalah gizi termasuk stunting, kader akan melaporkan kepada bidan desa dan merujuk kepada puskesmas agar mendapatkan penanganan. Kader juga yang menyalurkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dari desa ataupun puskesmas kepada balita gizi kurang ataupun stunting. Stunting dapat dicegah dengan memenuhi asupan gizi seimbang ibu sejak masa pra konsepsi (pembuahan) hingga masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yaitu bayi usia 2 tahun.
Dengan program posyandu ini dapat memberikan informasi mengenai kesehatan ibu dan anak, seperti: 1. pemberian ASI, MPASI, dan pencegahan penyakit, 2. Memantau tumbuh kembang anak, sehingga anak terhindar dari risiko kekurangan gizi atau gizi buruk, 3. Mendeteksi sejak dini bila terdapat kelainan pada anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, sehingga penanganan dapat segera dilakukan, 4. Memberikan imunisasi lengkap.
Saya mahasiswa KKN 2021 Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Dengan dosen pembimbing Syefira Ayudia Johar, ST.,M.K.M. Salah satu progam yang sudah disusun adalah Melakukan pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan program posyandu di Desa Singkil rt1/8, Parangjoro, Grogol, Sukoharjo yang dilaksanakan pada Rabu, 15 - September -2021. Harapan saya sebagai mahasiswa KKN melalui pengabdian kepada masyarakat diprogram posyandu ini semoga memberi banyak manfaat kepada masyarakat dan dapat membantu kader posyandu dalam pelaksanaan program posyandu.Â
 " KKN UNIVET 2021 "
