Mohon tunggu...
Indrato Sumantoro
Indrato Sumantoro Mohon Tunggu... Insinyur - Pengamat Aspal Buton

Lulusan Teknik Kimia ITB tahun 1976 Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Visi Indonesia dan Aspal Buton

19 Juli 2019   11:33 Diperbarui: 24 Juli 2019   08:10 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: sbsinews.com

Pak Jokowi terpilih lagi untuk kedua kalinya sebagai Presiden Republik Indonesia masa pemerintahan periode tahun 2019 - 2024.  Pada tanggal 14 Juli 2019 yang lalu, Pak Jokowi sudah berpidato dengan bersemangat dan bergairah mengenai "Visi Indonesia". Prioritas pertama Pak Jokowi adalah akan melanjutkan pembangunan infrstruktur-infrastruktur dengan lebih cepat lagi, dan menyambungkan infrastruktur-infrastruktur tersebut dengan kawasan-kawasan industri rakyat. Ini berita yang sangat baik untuk aspal Buton. Mengapa ? Karena peringatan 1 abad aspal Buton yang akan jatuh pada tahun 2024, akan masih berada dalam era pemerintahan Pak Jokowi. Ini berarti Pak Jokowi akan masih mempunyai waktu 5 tahun lagi ke depan untuk melakukan upaya-upaya terobosan terbaik untuk aspal Buton. Harapan besar seluruh rakyat Indonesia adalah dalam acara memperingati 1 abad aspal Buton yang akan jatuh pada tahun 2024 nanti, Pak Jokowi akan meresmikan ruas-ruas jalan Tol baru yang pertama kali di Indonesia dan di dunia, yang akan terbuat dari aspal Buton. Apakah ini mimpi ?

Dikutip dari MySultra.com, Presiden Joko Widodo atau lebih populer dengan nama Jokowi, menginstruksikan kepada seluruh Kementerian terkait untuk menghentikan impor aspal minyak yang selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri. Selanjutnya mulai tahun 2016 pasokan aspal dalam negeri akan digantikan dengan aspal Buton. Instruksi Presiden ini disampaikan pada pertemuan para Bupati dan Walikota se Indonesia Timur di Istana Bogor awal Januari 2015.

Dikutip dari www.cnbcindonesia.com, berdasarkan data tahun 2018, Indonesia masih mengimpor 1,01 juta ton aspal senilai US$ 460,1 juta. Dan Indonesia merupakan importir aspal terbesar ke10 di dunia. Sampai kapankah Indonesia masih akan terus menerus mengimpor aspal minyak ? Sementara di Pulau Buton sejumlah deposit 650 juta ton aspal alam sudah menunggu dengan setia selama hampir 1 abad lamanya untuk dapat segera diolah.

Dikutip dari www.antaranews.com, pada tanggal 2 Mei 2019, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia akan mulai menggunakan aspal yang dihasilkan dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, sebagai salah satu upaya menghemat impor. Hal ini perlu dilakukan sejalan dengan upaya Pemerintah untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan akibat  impor yang bertebihan.

Apa yang harus Pak Jokowi lakukan dalam waktu dekat ini agar dalam kurun waktu 5 tahun masa pemerintahannya yang kedua, aspal Buton sudah akan mampu menggantikan aspal minyak impor ? Instruksi untuk menggantikan aspal minyak impor dengan aspal Buton sudah terucap pada awal tahun 2015. Tetapi mengapa dalam pelaksanaannya di lapangan sampai sekarang ini masih terasa hambar dan seolah-olah berjalan di tempat ? Di manakah letak inti permasalahan aspal Buton sehingga dalam pemerintahan periode pertama Pak Jokowi kok masih belum tampak ada tanda-tanda titik terang solusinya. Begitu rumitkah permasalahan aspal Buton ?

Untuk mengupas inti permasalahan aspal Buton ini, Pak Jokowi harus datang berkunjung ke Pulau Buton dalam rangka 100 hari kerja pertama masa pemerintahannya yang kedua. Pak Jokowi akan dapat melihat secara langsung upaya-upaya maksimal yang sudah dilakukan dan dicapai selama hampir 1 abad ini. Pak Jokowi akan dapat menilai sendiri  apakah arah rencana pengembangan industri aspal Buton sudah berjalan terkendali menuju sasaran yang tepat, atau memang masih dirasakan perlu untuk ditinjau ulang ? Apakah sudah ada "Master Plan" dari rencana akbar pengembangan industri aspal Buton secara terintegrasi, atau masih baru sebatas wacana saja ?

Albert Einstein pernah mengatakan: "Kita tidak bisa menyelesaikan masalah kita dengan pemikiran yang sama ketika kita menciptakan masalah tersebut". Masalah yang sekarang sedang kita hadapi adalah kita masih mengimpor 1 juta ton aspal minyak per tahun. Untuk bisa menggantikan aspal minyak impor, kita harus mencari solusi alternatif pengganti yang mempunyai kualitas setara dengan aspal minyak impor tersebut. Kita sudah memiliki deposit aspal alam di Pulau Buton yang jumlahnya sangat melimpah. Mengapa kita tidak menggunakan aspal Buton saja untuk menggantikan aspal minyak impor tersebut ? Aspal Buton granular sudah kita gunakan, tetapi kualitasnya tidak dapat menggantikan kualitas aspal minyak impor. Oleh karena itu aspal Buton harus diolah terlebih dahulu dengan menggunakan metode teknologi ekstraksi agar kualitasnya dapat sama atau bahkan lebih baik dari kualitas aspal minyak impor. Lalu apa lagi yang harus Pak Jokowi lakukan untuk memastikan aspal Buton ekstraksi ini bisa segera diimplementasikan ?

Permasalahan aspal Buton sebenarnya bukan terletak pada permasalahan tehnis, tetapi yang lebih kompleks lagi adalah permasalahan non tehnis. Sekarang ini kemauan politik Pemerintah untuk menggantikan aspal minyak impor dengan aspal Buton sudah ada. "Visi Indonesia" sudah dicanangkan oleh Pak Jokowi dengan mantap. jelas, dan tegas. Lalu apa lagi langkah-langkah berikutnya yang Pemerintah harus lakukan ? Masukan yang mungkin perlu dipertimbangkan adalah Pak Jokowi harus mampu meyakinkan kepada seluruh rakyat Indonesia dan dunia bahwa potensi aspal Buton adalah sangat besar. Oleh karena itu "Target" yang harus Pak Jokowi tetapkan adalah juga besar; yaitu dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun aspal minyak impor harus sudah 100% dapat digantikan oleh aspal Buton ekstraksi. Dengan adanya Target yang sangat menantang, realistis, dan terukur ini, semua jajaran Pemerintahan dan komponen Bangsa akan termotivasi hati nurani dan semangatnya untuk bersinergi dan bersatu padu mengatasi semua rintangan dan segala halangan yang ada.

Pak Jokowi hanya tinggal mempunyai waktu 5 tahun lagi untuk menggantikan aspal minyak impor dengan aspal Buton. Semua rakyat Indonesia menantikan dengan harap-harap cemas penuh antusiasme mengenai keputusan strategis apa yang akan dilakukan oleh Pak Jokowi dalam waktu dekat untuk memastikan aspal Buton akan dapat menjadi "Ikon Nasional" dan sekaligus akan dapat menjadi "Tuan Rumah di Negeri sendiri". Pak Jokowi sudah menegaskan dalam "Visi Indonesia" : " Jangan pernah ragu untuk maju karena kita mampu jika bersatu ". Lalu apa lagi yang harus kita tunggu ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun