Mohon tunggu...
Indra Yadi
Indra Yadi Mohon Tunggu... Penulis - PNS Kementerian yang bisa nulis

“Belajar,berdoa, dan bersyukur”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lakban Itu Sebutan Angka di Lingkungan Tionghoa!

23 Januari 2014   14:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bang Indra sedang berbelanja alat tulis untuk kebutuhan tokonya di Kawasan Cibadak Bandung. Ia membeli tiga macam alat tulis yang terdiri dari, 100 buah jangka, dua pak penggaris ukuran 60cm, 200 kotak pensil 2B, dan dua rol sampul plastik. Setelah dirasa cukup, bang indra melakukkan transaksi di kasir. Bang Indra mengenal baik sang kasir, pasalnya ia adalah teman baik ayahnya.

Bang Indra : Atos koh djaja, janten pangaos sadayana berapa?

Koko Djaja : hmm, saleresna janten no tiao tapi lantaran maneh baturan urang, tiao puah sok lah!

Bang Indra : Aduh, koh djadja. urang teu ngartos eta bangsa tiao-tiao kitu, nu biasa we lah.

Koko Djaja : Waah, maneh can paham nya? Tah, kieu penjelasanana. no tiao = dua juta, tiao puah = satu setengah juta. Nah, eta bahasa dagang orang tionghoa didieu.

Bang Indra : Hoo…………,kitu nya! (pura-pura mengerti)

Bagi kita orang yang tinggal di wilayah ibukota negara atau ibukota propinsi, sering lah mendengar sebutan mata uang khas seperti : cepek, nopek, gopek, ceban, dji go, dan go ban saat berada di wilayah pecinan. Istilah khas tersebut sebenarnya adalah bahasa china dialek hokkian yang menjadi etnis keturunan china mayoritas di Indonesia.

Orang Hokkian, demikian lah sebutan untuk etnis ini. Etnis hokkian berasal dari propinsi Fujian, China. Peristiwa eksodus bangsa hokkian sudah berlangsung sejak pemerintah Hindia Belanda berkuasa di Indonesia. Saat itu, pemerintah batavia menetapkan klasifikasi bagi pendatang berkebangsaan china salah satunya etnis Hokkian. Sejak itu, etnis ini terus berdatangan ke nusantara, mendirikan usaha, hingga beranak pinak sampai sekarang. Ada salah satu unsur yang beranak, berkembang, hingga jadi sebuah kepercayaan. Apakah itu? yakni istilah angka cepek, gopek, ceban dan seterusnya. Munculnya istilah angka ini, pada awalnya memudahkan komunikasi sesama orang china dalam berdagang, tetapi saat transaksi dengan pelanggan pribumi kerap kelepasan menyebut istilah tersebut. Jadilah istilah itu terkenal.

Istilah angka dalam bahasa china begitu beragam, namun masyarakat kita mengenalnya dalam suku hokkien. Apa saja istilah angka dialek hokkien? Inilah penjabarannya.

Angka dalam bahasa suku Hokkian.

1 = it
2 = Ji/No (spesial untuk ratusan/ribuan/puluh ribuan/jutaan)
3 = sa
4 = si
5 = go
6 = lak
7 = cit
8 = pek
9 = kau
10= cap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun