Oleh : Â INDRA SAPTIADI Â / 19 Juni 2021 Â / email : indrasaptiadi27@gmail.com
Tidak dapat di pungkiri, peran Ibu rumah tangga dalam meningkatkan keejahteraan keluarga sangat penting. Terutama mencari penghasilan tambahan untuk menutupi pengeluaran tak terduga,  seperti  biaya kesehatan dan biaya pendidikan anak. Selain kewajiban (Kodrat) merawat anak- anak mereka, saat ini banyak ibu rumah tangga memiliki bisnis sampingan. Bisnis sampingan tersebut disesuaikan dengan keterampilan dan hobi seperti usaha makanan dan minuman (kue tar, jeruk peras), aksesoris, tas, sepatu, pakaian dan lainnya. Para ibu Rumah tangga akan memilih lokasi usaha yang tidak jauh dari domisili mereka atau bahkan di rumah agar dapat mengontrol bisnis mereka dan juga menjaga anak-anak dan keluarganya.
Seiring dengan perkembangan Tekhnologi dan Informasi, para ibu rumah tangga yang dulunya keliling kampung door to door  untuk menjual (menjajakan) makanan atau minuman saat ini sudah berkurang, ibu rumah tangga dapat menjual produk dan layanan mereka melalui e-commerce. Fenomena yang terjadi sebagian dari ibu rumah tangga sudah fasih menggunakan Tekhnologi komunikasi seperti Smartphone dan menjual hasil usaha melalui media sosial misalkan Facebook dan Whatsapp, sebagian lagi masih menggunakan cara tradisional. Ketidakmampuan untuk menggunakan layanan online seperti internet dapat mengurangi informasi pelanggan yang dapat menurunkan pembeli sehingga berdampak terhadap penurunan omset penjualan. Hal ini bisa saja terjadi mengingat sebagian besar masyarakat atau pangsa pasar sudah menggunakan Internet  untuk mencari informasi makanan, minuman yang siap saji, siap delivery sesuai dengan menu dan selera yang diinginkan.
E-commerce dalam dunia usaha menggunakan teknologi terkini seperti internet dalam memudahkan kegiatan bisnis. Melalui internet, ibu rumah tangga sebagai pelaku usaha dapat dengan mudah berkomunikasi  dengan pelanggan maupun rekan bisnis melalui, Whatsapp, chating, email dan lain sebagainya mengenai barang jualan, harga dan promo. Melalui internet juga, pelaku usaha ibu rumah tangga bisa menggunakan aplikasi pembayaran dari Perbankan Misalkan ATM, Mobile Banking dan Internet Banking. Bayar barang lansung tranfser menggunakan hanphone. Dengan mengurangi bentuk-bentuk usaha tradisional dari usaha dengan memanfaatkan jejaring sosial melalui internet, produk bisa cepat dikenal, jika sudah dikenal mereka akan mau mencoba. Tapi harus diingat Prinsip mempertahankan pelanggan lebih mudah darpida mencari pelanggan baru. Karena pelanggan yang sudah nyaman dengan kita (produk) mereka akan mempengaruhi konsumen yang lain, karena feedback atau review konsumen pertama, dan share ke media sosial akan merekomendasikan kepada pelanggan lain.
Sosialisasi dari Dinas terkait  mengenai penggunaan e commerce, melalui pelatihan  singkat  kepada  ibu  rumah  tangga , serta  pendampingan  yang terus menerus agar nantinya  usaha promosi online yang dijalankan tidak berhenti di tengah jalan. Perbankan ada baiknya melakukan sosialisasi untuk masyarakat luas dengan mengedukasi masyarakat bahwa penggunaan mobile banking ini akan mempermudah kegiatan sehari-hari. Transaksi seperti pembayaran tagihan, transfer ke rekening lain, tagihan belanja online dapat dilakukan dari rumah saja melalui handphone.
Tekhnolgi memiliki peran yang sangat penting bagi usaha e-commerce, apalagi pada saat pandemi jualan online sangat diminati untuk menghindari kontak langsung atau berkumpul. Terutama sektor UMKM yang merupakan tolak ukur pembangunan ekonomi suatu negara.
