Mengulas Kembali Sejarah Sains dalam Peradaban Islam

Islam merupakan agama Rahmatan lill alamin yang merupakan rahmat bagi semesta alam yang diturunkan  Allah SWT. Islam juga merupakan agama yang menaungi dan melingkupi seluruh kehidupan makhluk hidup di dunia ini termasuk didalamnya manusia, hal-hal yang dibutuhkan manusia seperti berakhlak, cara beribadah, hingga bagaimana menjalani kehidupan di dunia ini sebagai bekal untuk nanti di akhirat dengan berbedoman pada al-Quran dan as-Sunnah. 

Islam telah hadir dengan berbagai lini salah satunya melalui ilmu pengetahuan. Sejarah dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia sains islam telah berlangsung sangat lama dan melalui berbagai macam dinamika dan tantangan yang dihadapi dimulai dari periode klasik, pertengahan, hingga di zaman sekarang. Banyak sekali tokoh-tokoh dan peristiwa penting yang berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan di dunia berkat jasa-jasa mereka.

Zaman klasik yang merupakan era keemasan karena pada zaman itu umat islam menjadi salah satu pemimpin dunia  dalam bidang sains dan lmu pengetahuan berkat jasa para tokoh-tokoh islam yang cerdas, aktif, dan handal seperti Iibnu Sina, Al Kindi, Al Khwarizmi, Ibnu Rusyd, serta para tokoh lainnya . 

Zaman ini berada pada kepemimpinan dinasti Abbasiyah, sekitar tahun 750 M. kemajuan ini dilatarbelakangi oleh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para penguasa dalam dinasti tersebut, seperti asimilasi yang merupakan keterbukaan akan pengetahuan, penerapan teknologi yang aktual pada zamannya, serta peran aktif para penguasa dan khalifah yang sangat memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengatuan dan sains di zaman tersebut. Namun pada akhirnya masa keemasan tersebut runtuh yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang membuat peradaban tersebut akhirnya hancur, penyebabnya disebabkan oleh ketidaksepahaman dari al Ghazali yang menentang pengaruh dari filsafat yunani yang memiliki perbedaan, lalu karena serangan dari bangsa mongol yang pada akhirnya meluluhlantakkan Baghdad yang menjadi pusat perpustakaan peradaban islam beserta buku buku pengetahuan yang paling besar saat itu.

Sejak saat itulah periode perkembangan iilmu pengetahuan dan sains dalam islam periode klasik berakhir dan berlanjut pada zaman pertengahan yang berkembang pada zaman kekuasan tiga kerajaan besar yang masing-masing berada di turki, india, dan Persia. Ketiga kerajaan tersebut adalah kerajaan Utsmani, kerajaan Mughal, dan kerajaan Safawi. Ketiga kerajaan tersebut memiliki andil besar dalam memajukkan kembali peradaan islam yang telah hancur akibat berbagai peristiwa yang telah terjadi meskipun pada akhirnya zaman pertengahan ini harus kembali runtuh karena pada zaman ini perkembangan yang dilakukan cenderung kepada aspek kerajaan seperti politik dan kekuasaan saja tidak seperti pada zaman klasik dimana sains dan ilmu pengetahuan menjadi fokus utama dalam membangun peradaban.

Lalu yang ketiga adalah perkembangan sains dan ilmu pengetahuan di zaman modern sekarang ini.. yang menjadi tantangan utama dari perkembangan pada zaman modern ini adalah sekularisasi dan pengaruh dari pesatnya pengetahuan di dunia barat yang telah membawa dampak hilangnya nilai substansial dari mempelajari perkembangan sains dalam islam. Penekanan nilai-nilai islami pada setiap lini ilmu pengetahuan merupakan salah satu upaya agar nilai nilai islam yang sudah diperjuangkan sejak dahulu tetap bertahan dan dijadikan pedoman bagi siapa saja yang ingin memberikan kontribusinya pada sains dan ilmu pengetahuan, karena pada dasarnya  islam dan ilmu pengetahuan merupakan satu kesatuan yang memiliki keterkatian baik langsung maupun secara tidak langsung.

Banyak nilai dan pelajaran berharga yang layak untuk kita ambil. dengan mengetahui sejarah perkembangan peradaban Islam. Selain kita dapat menyelidiki dan mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai oleh umat Islam terdahulu, kita juga dapat menggali dan meninjau kembali faktor-faktor apa yang menyebabkan kemajuan maupun kemunduran Islam yang kemudian menjadi cerminan bagi generasi saat ini maupun generasi mendatang untuk lebih  bijak dalam bertindak.