Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Seandainya Ada Peta Papua pada Line Lets Get Rich

24 Desember 2016   11:16 Diperbarui: 26 Desember 2016   09:39 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Line Lets Get Rich yang sempat Populer. (Sumber Gambar Lets Get Rich)

Pemerintahan Jokowi memang memiliki harapan besar terhadap pengembangan pariwisata di Indonesia. Ini terlihat dimana target yang harus diemban oleh Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata adalah mendatangkan setidaknya 272 wisatawan yang terbagi menjadi dua kategori yaitu sebesar 12 juta Wisatawan Mancanegara (Wisman) dan 260 juta Wisatawan Nusantara (Wisnus) di tahun 2016. Bahkan menguntip dari berbagai sumber, Kementerian Pariwisata mematok target 20 juta Wisman yang berkunjung ke Indonesia di Tahun 2019 (Klik disini). Merealisasi hal tersebut tentu pemerataan terhadap pengembangan pariwisata menjadi jalan yang mau tidak mau harus ditempuh oleh Arief Yahya selama 2016-2019.

Papua menjadi kawasan yang memiliki potensi besar untuk dijadikan destinasi pilihan untuk menarik minat Wisman dan Wisnus serta merealisasikan target yang dicanangkan oleh Jokowi. Potensi ini terlihat beberapa tempat wisata di Papua telah dikenal oleh masyarakat internasional seperti Raja Ampat maupun Puncak Jaya or Carstensz Pyramid yang menjadi pilihan bagi para Wisman yang menyukai tantangan alam. Tidak hanya itu Papua juga sempat menjadi lokasi syuting film layar lebar yang menghiasi perbioskopan tanah air sebut saja Di Timur Matahari karya Ari Sihasale yang mengambil syuting di Daerah Pegunungan Papua; Lost In Papuayang disutradai Irham Acho Bahtiar; Denias (Senandung Di Atas Awan) yang disutradai John de Rantau dengan mengambil lokasi syuting di kaki penggunungan Jayawijaya; dan  Aku Ingin Mencium Sekali Saja karya sutradara Garin Nugroho.

Film-film tersebut selain mengambil sisi kehidupan masyarakat Papua namun juga turut memperkenalkan daerah menarik yang ada di Papua. Keindahan Papua pun berhasil menjadi insprasi bagi Kementarian Pariwisata untuk membuat dokumenter singkat berjudul “Wonderful Indonesia -West Papua“, dan hal membanggakan film ini berhasil mendapat penghargaan ajang International Cultural Tourism Fair ke-13, untuk kategori corporate tourism film/spot pada sub kategori advertising atau film promosi dalam festival pariwisata budaya di Kota Veliko Tarnovo, Bulgaria (Klik disini)

Mengangkat Keunikan Papua sebagai Upaya Membuka Masa Depan Pariwisata Papua

Dibutuhkan strategi promosi pariwisata yang masif dan unik untuk merangsang wisatawan untuk mendapat informasi yang tepat terkait Daya Tarik Pariwisata Papua. Strategi promosi yang dirasa tepat saat ini adalah mempromosikan pariwisata Papua secara edukasi yang menyenangkan. Ini karena sesuatu yang bersifat edukasi dan disampaikan dengan cara menyenangkan akan lebih cepat diserap dan diingat oleh seseorang. Salah satunya strategi ini adalah dengan memperkenalkan keunikan Papua melalui permainan edukasi.

Di Tahun 2014, muncul permainan online yang sempat digemari oleh anak-anak hingga dewasa yang diluncurkan oleh NetMarble bernama Lets Get Rich. Sekilas Lets Get Rich memang tidak jauh berbeda dengan permainan monopoli yang populer di tahun 1990-an. Tampilan visual lebih menarik serta inovasi permainan membuat Lets Get Rich sempat menempati peringkat pertama untuk aplikasi game di Google Play sejak 1 September, sekaligus menempati peringkat pertama di iOS App Store sejak 26 Agustus 2014 (Klik disini). Pencapaian ini tidak terlepas dengan adanya beberapa keunggulan Lets Get Rich dibandingkan monopoli konvensional seperti :

1. Memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga dapat memunculkan tampilan visual gambar, karakter, hingga hingga efek suara yang lebih menarik dan up to date.

2. Dapat dimainkan secara individu maupun team.

3. Pemain tidak perlu bertatap muka sehingga sangat memungkinkan untuk mendapatkan anggota team ataupun lawan dari tempat yang berbeda. Bahkan Lets Get Rich telah banyak dimainkan oleh masyarakat Indonesia, dan Thailand.

4. Menjadi bagian dari games yang ditawarkan Line sebagai platform sosial media dengan pemakai hingga 490 juta di seluruh dunia sehingga memudahkan menjalin pertemanan yang lebih luas.

5. Adanya sisi kompetisi dan pengaturan strategi untuk menjadi pemenang dalam permainan ataupun menjadi pemain terunggul mingguan.

Upaya memperkenalkan keunikan Papua maka dapat diterapkan strategi kerjasama antara pemerintah dengan pihak pengembang permainan seperti NetMarble dalam mengembangkan keunikan Papua dalam permainan monopoli online. Bahkan dapat digagas Monopoli Papua sebagai sarana memperkenalkan segala keunikan Papua kepada masyarakat ataupun pemain khususnya. Kelebihan memperkenalkan daya tarik Papua melalui permainan monopoli karena monopoli menampilkan tempat dan informasi yang dibutuhkan. Namun perlu adanya inovasi yang patut dipertimbangkan dalam memperkenalkan keunikan Papua dalam Monopoli Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun