Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Masih Relevankah Pembeli Adalah Raja di Era Saat Ini?

1 Februari 2023   10:10 Diperbarui: 1 Februari 2023   10:31 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas Resto Yang Melayani Pembeli | Sumber Detik.com

Ada istilah yang umum di seputar dunia usaha, 

Pembeli/Pelanggan adalah Raja

Sebuah istilah yang menempatkan pembeli/pelanggan memiliki posisi penting. Ini karena eksistensi usaha dianggap tergantung dengan pembeli. Jika pembeli ramai maka usaha akan mendapatkan banyak cuan dan bisa berkembang dengan baik. Sebaliknya jika pembeli sepi maka bisa menghambat kelangsungan usaha.

Hal unik justru pernah saya lihat di salah satu kedai makan. Terpasang tulisan yang cukup menarik perhatian, kurang lebih isinya berikut :

"Disini Pembeli Bukanlah Raja, Tolong Saling Menghargai"

Wow, baru ini saya melihat usaha yang secara terang-terangan tidak menempatkan pembeli sebagai raja. Saya cukup memahami hal ini karena memang banyak tindakan pembeli/pelanggan justru semena-mena karena mereka merasa layak untuk diistimewakan. 

Kejadian di atas hanyalah sebagian kecil tindakan yang menurut saya terlalu semena-mena. Bahkan saya pernah melihat sendiri pramusaji yang menangis karena dimaki-maki oleh konsumen karena sebuah kesalahan kecil seperti makanan terlalu lama disajikan. 

Pertanyaan sederhana, masih relevankah menempatkan pembeli/pelanggan sebagai raja di jaman sekarang? 

Setidaknya untuk menjawab hal ini sebaiknya dua sisi (baik pelanggan ataupun pengelola usaha) memahami hal-hal berikut :

# 1. Perlu Adanya Mutualisme Usaha 

Saya kurang sepakat jika ada pihak merasa bahwa kehadiran dirinya lebih bermanfaat dalam transaksi usaha. Nyatanya kedua pihak baik pembeli maupun penjual saling membutuhkan. 

Misalkan penjual sembako membutuhkan pembeli agar dagangannya laku dan produk bisa berputar dengan cepat. Disisi lain pembeli pun membutuhkan penjual sembako agar bisa membeli kebutuhan hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun