Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena Mengemis Online dan Perubahan Mental Masyarakat Zaman Now

12 Januari 2023   20:52 Diperbarui: 22 Januari 2023   12:57 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengemis di era teknologi dan media sosial telah mengalami pergeseran, tak lagi hanya dilakukan di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya secara online. Sumber: Reuters/The Independent via Kompas.com

Tidak butuh waktu lama bantuan akan segera datang. Ironisnya kedermawanan ini bisa seperti bumerang. Ingin membantu justru terkecewakan. 

Saya ingat ada sosok yang menunjukan keterampilan bakat rias kecantikan ala kadarnya. Aksinya ini mampu membuat orang simpati. Bahkan tidak hanya masyarakat umum, public figure pun berlomba membantu. 

Kisah viral menarik pemberitaan dan media hingga dalam sekejab membuat sosok ini terkenal dan suka wara-wiri di TV Nasional. Perlahan masyarakat justru dikecewakan dengan sikapnya setelah kondisi ekonomi terangkat. 

Begitulah jiwa dermawan masyarakat kita bisa membuat orang terbantu namun disisi lain bisa membuat orang tersebut berada pada sisi jurang karena keterlenaan. 

***

Setiap orang berhak untuk melakukan apapun, termasuk memanfaatkan media teknologi untuk meminta bantuan, donasi atau memviralkan sesuatu. 

Namun kita patut sadar bahwa bantulah kesusahan orang lain sewajarnya atau sesuai porsi. Jika A butuh 3 cukup berikan 3 jangan 10. Lebih bijak lagi kita bantu menfasilitasi agar si A bisa memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalahnya. 

Bukankah ada pepatah "berilah kailnya, jangan ikannya". Fenomena banyaknya pengemis di tepi jalan atau perempatan jalan bukan lagi karena butuh bantuan untuk makan tapi mengemis itu pekerjaan mudah mendapatkan uang. Justru apa yang mereka terima lebih besar dari yang membutuhkan dan membuat mereka terlena, manja dan terjebak dalam masalah mental untuk tidak menjadi mandiri. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun