Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dulu Cukup, Sekarang Kurang, Mengapa Kebutuhan Internet Kian Meningkat?

8 Januari 2023   19:05 Diperbarui: 10 Januari 2023   20:11 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi internet mobile| Dok 9to5google via Kompas.com

Wuah kenapa saya bilang keapesan? Kadang ada keluarga, kerabat atau teman yang kehabisan data meminta kita untuk berbagi paketan melalui tethering.

Layanan Tethering Internet | Sumber: funnybestcoolwifinames via berita.99.co
Layanan Tethering Internet | Sumber: funnybestcoolwifinames via berita.99.co

Maksud baik kadang bisa disalahgunakan. Ini pernah terjadi di sekitar saya. Ketika sudah berbaik hati untuk tethering WiFi dengan asumsi ada kebutuhan mendesak yang membutuhkan layanan internet justru digunakan untuk sesuatu diluar dugaan.

Pernah merasakan momen, orang yang kita beri tethering justru menggunakan internet tersebut untuk nonton YouTube atau download video. Inilah yang saya bilang momen keapesan yang justru membuat paket kita cepat habis.

***

Internet saat ini telah menjadi kebutuhan penting dalam mendukung aktivitas sehari-hari. Mulai untuk mencari informasi, berkomunikasi, mengekspresikan diri, menghibur diri atau bahkan mendukung aktivitas.

Ironisnya setiap waktu justru kebutuhan internet kita semakin meningkat. Selain itu harga paketan pun juga ikut naik. Jika dulu dirasa cukup entah kenapa sekarang justru kurang.

Hal-hal di atas bisa jadi bahan introspeksi diri mengapa kok paket data kita cepat habis. Apakah sobat Kompasiana pernah berpikir atau mengalami hal ini? Yuk sharing di kolom komentar.

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun