Keistimewaan Bali sebagai Laboratorium Bahasa Asing bagi Pemula

Buy me, Sir!! Buy me, Sir!! 

Saya kaget mendengar ada suara ibu-ibu menggunakan bahasa inggris di sekitar Pantai Kuta. Buy me, sir jika saya terjemahkan ke bahasa Indonesia berarti Beli saya, tuan. 

Otak saya melalangbuana, ada pertanyaan dalam hati. Apakah si ibu menjualkan dirinya kepada wisatawan asing? 

Baca juga: Arti Penting Kebaya bagi Wanita Bali

Ternyata si ibu menjual aksesoris kepada wisatawan asing yang lewat. Namun keterbatasan bahasa Inggris, dirinya menawarkan dengan bahasa Inggris seadanya. 

Situasi ini banyak ditemukan di Bali khususnya di sekitar daerah pariwisata. Paman saya pun yang notabane-nya tidak bisa bahasa asing namun karena pekerjaan dirinya sebagai sopir sekaligus pemandu wisata, perlahan ia pun bisa berbicara dalam bahasa inggris namun bahasa inggris dasar atau pasaran. 

Kamu asli Bali? Pasti pintar bahasa inggris

Sebuah anggapan yang kerap diberikan kepada masyarakat ketika bertemu dengan orang yang berasal dari Bali. Tidaklah salah karena Bali sebagai kawasan pariwisata tentu banyak terdapat wisatawan asing. Bahasa Inggris telah jadi bahasa pengantar yang kerap dikomunikasikan. 

Setidaknya masyarakat lokal di daerah pariwasata bisa menggunakan bahasa inggris secara otodidak. Belajar dari sesama teman, buku atau pengalaman saat melayani tamu asing. 

Baca juga: Adab yang Perlu Diperhatikan Bagi Turis Saat di Bali

Tidak heran jika secara grammar, cara bahasa asing warga setempat pasti banyak keliru namun prinsip yang dipakai asal kamu tahu apa yang ku katakan, masalah grammar bukanlah masalah besar. 

Penjual Yang Menawarkan Dagangan Ke Wisatawan Asing | Sumber Okezone Travel

Baca juga: Seberapa Bahagia Hidup di Bali

Bali Sebagai Laboratorium Bahasa Bagi Pemula

Menurut saya, tidaklah keliru jika saya menempatkan Bali sebagai laboratorium bahasa bagi pemula. Setidaknya ini berdasarkan pengalaman saya mengamati orang sekitar.