Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kebijakan Pelonggaran Masker, Bagaimana Bisnis Masker ke Depannya?

18 Mei 2022   18:30 Diperbarui: 19 Mei 2022   08:03 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis Masker Yang Sempat Menjamur | (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Saya ingat sebelum adanya wabah Pandemi Covid19, saya tipe yang jarang sekali mau menggunakan masker medis. Alasan sederhana karena merasa kurang nyaman, susah bernafas dan orang menggunakan masker diidentikan tengah sakit flu. 

Meskipun kondisi tubuh saat itu kurang fit dan mengalami flu. Saya masih enggan menggunakan masker, paling hanya membawa tisu lebih banyak untuk menutup hidung saat bersin atau membersihkan lendir saat flu menyerang. 

Hadirnya Covid19 mau tidak mau merubah pola hidup saya. Mulai awal merasa risih serta tidak nyaman kini berubah menjadi kebiasaan. Bahkan jika keluar rumah tidak memakai masker akan terasa aneh serta langsung tersadar jika lupa menggunakan masker. 

Tentu kebutuhan masker yang besar membuat pelaku bisnis masker tersenyum manis. Jika dulu masker lebih banyak ditemukan di apotek kini masker banyak diperjualbelikan melalui online, pemasaran di tepi jalan, minimarket hingga toko kelontong. 

Awal pandemi, kelangkaan masker membuat harga komoditas ini naik berpuluh-puluh lipat. Jika sebelumnya harga masker di tahun 2019 masih dikisaran 20ribuan per box. Awal pandemi, harga meroket hingga 300ribuan per box. 

Bahkan ada yang menjual di atas itu. Kondisi ini semakin diperparah oleh kasus penimbunan hingga eksport masker keluar negeri oleh oknum tertentu demi meningkatkan keuntungan. 

Wajar karena sifat dasar manusia adalah berusaha mendapatkan keuntungan dan disaat permintaan tinggi disitulah sumber cuan bagi oknum tertentu. 

Masyarakat seluruh dunia membutuhkan masker untuk tindakan pencegahan penukaran. Permintaan tinggi tidak sejalan dengan produksi masker membuat orang rela mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan masker. 

Teringatlah dulu disaat masker terasa langka, perusahaan sampai membuatkan masker kain untuk karyawan agar bisa digunakan untuk sehari-hari. Setiap karyawan mendapatkan 3 masker. 

Sahabat saya saat kuliah pun hingga menjalankan bisnis masker online. Dirinya bercerita keuntungan menjual masker sangat terasa. Sahabat saya ini bahkan menjadi supplier masker untuk beberapa apotik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun