Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Baru Pertama Merantau? Perhatikan Manajemen Keuangan dengan Baik

28 April 2022   18:02 Diperbarui: 29 April 2022   15:15 1266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kondisi keuangan sedang kacau. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Bagi pembaca yang pernah atau tengah merantau dengan kondisi finansial pas-pasan pasti pernah merasakan stres ketika uang tabungan menipis sedangkan gaji atau kiriman dari orang tua masih lama.

Teringat saya semasa kuliah dulu serta awal diterima kerja diluar kota. Saya pernah membeli gorengan untuk mengganjal perut karena uang di tabungan menipis. 

Jika tidak berhemat jauh-jauh hari, khawatir saya tidak memiliki uang dan harus berpuasa hingga mendapatkan kiriman orang tua atau gaji perdana saat bekerja dulu.

Teman saya semasa kuliah pun merasakan hal sama. Bahkan dirinya sengaja hanya membawa nasi putih dari rumah. Untuk makan siang dan sore, dirinya memilih memesan bakso 1 biji dengan kuah yang banyak agar bisa dicampurkan ke nasi. Upaya menghemat yang ekstrem menurut saya.

Berkaca pada pengalaman seperti ini, saya tertarik memberikan sedikit gambaran apa yang harus dilakukan bagi para perantau pemula agar tidak bernasib nahas di tempat perantauan.

Apa saja itu?

Jangan Tergoda Tindakan Konsumtif

Kesalahan dasar para perantau pemula adalah terlalu bersemangat untuk membeli kebutuhan tinggal. Tidak jarang mereka langsung membeli perabotan rumah tangga hingga elektronik seperti lemari, springbed, kompor, kipas angin, TV, hingga ada yang membeli AC.

Padahal masa awal merantau, kita belum bisa beradaptasi dengan baik. Kita belum menemukan warung makan yang cocok dan murah, belum tahu pengeluaran bulanan, biaya transportasi ataupun biaya tidak terduga.

Alhasil uang tabungan justru habis untuk membeli hal-hal yang tidak bersifat urgenti. Wajar akhirnya banyak perantau pemula stres karena isi tabungan terkuras banyak sedangkan dirinya memiliki pengeluaran rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun