Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jangan Sampai Menyesal, Edukasi Anak tentang Teknik Self Control

29 Oktober 2021   08:14 Diperbarui: 29 Oktober 2021   16:20 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Anak yang Marah pada Orang Dewasa | Thinkstock via lifestyle.kompas.com 

Secara tidak terduga, saya melihat seorang anak melemparkan barang dalam rumah secara membabi buta. Apa yang ada di depan mata berusaha dilempar dan seakan ditujukan kepada orang tua. 

Masalah cukup sepele, si anak merasa kesal dan marah karena keinginannya tidak dipenuhi oleh orang tua. 

Saya prihatin ketika orang tua tampak tak berdaya menghadapi emosi si anak. Jangankan menegur, melindungi diri dari lemparan si anak pun terasa sulit. 

Saya menilai bahwa si anak seakan tidak mampu mengontrol emosi. Baginya luapan emosi selain sebagai ekspresi diri namun juga senjata agar apa yang diinginkan terwujud. 

Video di atas hanyalah bagian kecil dari lingkungan sekitar kita dimana anak meluapkan emosi dengan melempar sesuatu ke orang lain. 

Bila ada yang menganggap reaksi emosi anak ini terlihat lucu dan menggemaskan namun bagi saya ini justru bisa menjadi masalah serius karena tandanya anak tidak mampu melakukan self control atau penguasaan diri. 

Edukasi terkait self control bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Kasus anak durhaka yang berani menganiaya orang tua adalah dampak terburuk lemahnya self control pada diri si anak. 

Seorang Anak Yang Tidak Bisa Mengontrol Emosi | Sumber: th.theasianparent.com
Seorang Anak Yang Tidak Bisa Mengontrol Emosi | Sumber: th.theasianparent.com

Hal terburuk rendahnya self control bisa mempengaruhi karakter si anak hingga dewasa. Sangat sering saya menemukan kasus orang dewasa yang mudah emosi karena hal sepele seperti terjebak kemacetan, tersenggol orang lain, dikecewakan, barang pribadi rusak dan sebagainya. 

Saya percaya bahwa karakter sangat susah diubah. Ini akan menjadi permasalahan baru ketika ketidakmampuan anak dalam mengontrol diri sudah berubah menjadi karakter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun