Kita harus sadar bahwa salah satu fungsi dari sosial media adalah sebagai ruang ekspresi diri. Tidak heran pengguna sosial media sering memposting aktivitas, kegiatan hingga pencapaian.Â
Ada yang posting baru membeli tas branded, ada pula yang posting tengah berlibur di tempat yang tengah viral atau hits, membeli makanan enak atau memiliki kendaraan baru.Â
Muncul komentar dasar norak atau sok pamer sejatinya kita lah yang perlu mengintrospeksi diri.Â
Seandainya ada postingan yang dianggap kurang berkenan, kita bisa menyembunyikan postingan orang tersebut agar tidak muncul, bisa unfollow atau blokir kontak tersebut.Â
Disisi lain apa yang mereka bagikan sebenarnya tidak merugikan diri kita sendiri secara langsung. Mereka bisa membeli sesuatu atau pergi ke suatu tempat tidak menggunakan uang kita.Â
Lalu mengapa kita sampai harus merusak kebahagiaan mereka dengan komentar yang tidak pas.Â
Mereka mencoba mengekspresikan diri melalui sosial mereka sendiri, menggunakan gadget dan kuota sendiri tanpa sedikitpun menyusahkan kita sebagai pendengar atau penonton.Â
Mungkin sebenarnya apa yang merekan adalah ingin mengapresiasi diri terhadap usaha yang telah dilakukan atau bahkan berusaha menginspirasi orang lain agar bisa seperti dirinya.Â
Kekhawatiran yang muncul adalah ketika memberikan respon seperti dasar norak atau pamer. Tanpa sadar bisa jadi itu tanda rasa iri atau dengki dalam hati terhadap pencapaian atau kemampuan dari orang lain tersebut.Â
***
Setiap orang memiliki kebahagiaan masing-masing. Tidak etis rasanya ketika kebahagiaan yang ingin mereka ceritakan atau posting justru dibalas dengan respon kita yang kurang berkenan.Â