Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

4 Alasan Kenapa Jangan Rusak Kebahagiaan Orang Lain

17 Oktober 2021   21:00 Diperbarui: 18 Oktober 2021   22:45 2104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bergosip bisa merusak kebahagiaan orang lain. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Postingan Kebahagiaan Tentang Kuliner Yang Disuka. Sumber Portal Madura
Postingan Kebahagiaan Tentang Kuliner Yang Disuka. Sumber Portal Madura

Ternyata standar kebahagiaan yang kita buat lebih berupa materi yang sekedar untuk memuaskan diri. Nyatanya ada orang yang memiliki standar kebahagiaan berbeda. 

Ada nenek yang sangat bahagia ketika dikunjungi oleh cucu tercinta, ada suami yang begitu bahagia mendengar si istri tengah hamil, ada mahasiswa bahagia ketika skripsinya di setujui untuk sidang, ada kompasianer bahagia ketika artikelnya jadi Headline dan sebagainya.

Dari sini saya tahu bahwa standar kebahagiaan orang tidak selalu tentang materi. Bahkan orang kaya pun justru tidak selalu merasa bahagia dengan apa yang dimiliki. Bisa jadi mereka lebih bahagia ketika mendapatkan momongan yang selama ini belum diberikan oleh Sang Pencipta.

2. Lihatlah Perjuangan Sebelum Menilai

Respon "Yaelah cuma segitu doang" terkesan sederhana namun sejatinya akan cukup menohok bagi si orang yang berbagi kebahagiaan. 

Kita tidak pernah tahu seberapa besar perjuangan orang tersebut untuk bisa mendapatkan kebahagiaan tersebut. Ini karena kita hanya melihat hasil tanpa merasakan prosesnya. 

Seorang yang bahagia mendapat juara dalam kompetisi, kita tidak tahu bagaimana dirinya bangkit setelah berulang kali gagal. Bagaimana dirinya menahan luka atau sakit selama latihan, mengorbankan waktu demi mewujudkan mimpi. 

Seorang suami istri yang bahagia mendapatkan momongan setelah 8 tahun penantian. Kita tidak tahu sudah berapa banyak air mata pasangan ini yang keluar karena rindu ingin punya anak, berapa kuat nyinyiran tetangga dan keluarga atau sebanyak apa doa yang sudah dilakukan oleh mereka hingga berhasil mendapatkan hasil. 

Di sinilah saya menyadari bahwa tidak sedikit kebahagiaan yang dibagikan oleh seseorang adalah berkat perjuangan yang luar biasa. 

Respon, yaelah cuma segitu doang seakan tanda bahwa kita tidak memiliki empati bagi si orang tersebut. 

Belum tentu jika kita di posisi mereka bisa berjuang sebesar dan setangguh itu hingga berhasil menciptakan kebahagiaan yang diinginkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun