Ini pun pernah dilakukan oleh rekan saya di kantor ketika istrinya melahirkan. Mengingat dana yang disediakan tidak cukup. Rekan saya lebih memilih meminjam kepada koperasi kantor atau koperasi karyawan.Â
Rekan pun mampu mencicil pinjaman dengan sistem pemotongan gaji melalui tenor yang telah disepakati. Adanya koperasi kantor atau koperasi karyawan justru lebih bijak dibandingkan meminjam dari pinjol.Â
2. Jual Peralatan/Perabotan Bekas
Tidak ada salahnya kita mencoba mengecek gudang rumah apakah ada barang bekas kondisi layak dan sudah tidak terpakai. Jika ada, kita bisa jual untuk menjadi sumber dana tambahan saat ada kebutuhan urgent.Â
Bu Dewi, tetangga rumah tengah gusar karena anaknya pertama butuh uang untuk membayar SPP. Saat itu kondisi usahanya tengah menurun. Tak disangka saat membersihkan gudang. Ada stroller anak yang kondisi bagus, sepatu suami yang tidak terpakai karena salah ukuran hingga barang lainnya yang masih layak dijual.Â
Alhasil uang dari menjual barang bekas bisa digunakan untuk membayar SPP. Selain itu gudang pun lebih terasa luas karena banyak barang tidak terpakai telah terjual.Â
3. Manfaatkan Pegadaian
Banyak korban pinjol begitu terlena dengan kemudahan mendapatkan uang pinjaman namun menyesal setelahnya. Alhasil satu persatu barang harus dijual untuk menutupi bunga dan denda yang kian besar.Â
Padahal jika kita bisa berpikir bijak. Ada lembaga pemberi pinjaman yaitu Pegadaian dengan sistem menggadaikan barang untuk mendapatkan bantuan dana.Â
Banyak barang yang bisa digadaikan mulai barang elektronik, kendaraan, BPKB, emas, dan barang lainnya. Kelebihan menggadaikan di pegadaian, barang masih bisa kita dapatkan lagi setelah ada dana untuk melunasi tagihan serta kita bisa hanya membayar bunga saja jika tagihan sudah jatuh tempo.Â