Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Dare to Support", Ciptakan Dukungan Nyata untuk Mereka yang Terinfeksi Covid-19

16 Juli 2021   21:21 Diperbarui: 18 Juli 2021   10:45 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Warga Yang Memberikan Bantuan Makanan Untuk Keluarga Yang Isolasi Mandiri. Sumber Situs Pikiran Rakyat

Beberapa hari lalu saya menemukan postingan video inspiratif di Instagram. Sayangnya saya lupa untuk menyimpan video tersebut. 

Video tersebut tentang 1 keluarga yang positif terkena Covid-19 dari orang tua dan anaknya. Mereka mematuhi aturan melakukan karantina mandiri di rumah. Hal luar biasa tetangga sekitar rumah memberikan semangat dan dukungan bagi keluarga tersebut.

Para tetangga sukarela mengantarkan makanan untuk keluarga tersebut dan bahkan memberikan ucapan-ucapan semangat dari luar rumah. Video singkat namun mengajarkan arti empati dan kebersamaan.

Ini bertolak belakang dengan video lain yang sempat viral, di mana ada 1 keluarga harus insolasi mandiri karena nyaris semua terkena Covid-19 terkecuali 1 anak yang negatif. 

Respon tetangga justru bikin ngelus dada. Bukan support yang diberikan, namun justru intimidasi di mana melarang 1 orang anggota keluarga yang negatif untuk keluar rumah walau sekadar membeli makan ataupun obat. Padahal 2 hal ini sangat dibutuhkan selama isolasi mandiri. (Berita lebih lengkap klik di sini).

Kejadian tersebut mengingatkan saya pada awal masa pandemi. Ada kisah di mana perawat yang diusir dari kos karena si pemilik kos dan tetangga "takut tertular" dari tenaga kesehatan yang tengah menangani kasus Covid-19. Tenaga kesehatan ini dipaksa untuk pindah padahal mereka saat itu tengah lelah berjuang untuk menyembuhkan orang lain. 

Kejadian lain yang ikut memprihatinkan di mana masyarakat yang terjangkit Covid-19 dikucilkan dari masyarakat bahkan ketika ada pasien yang meninggal karena Covid-19. Muncul penolakan warga agar tidak dimakamkan di area mereka. 

Kini masyarakat mulai diresahkan kembali dengan meningkatnya kasus penderita Covid-19 di Jawa dan Bali. Bahkan muncul virus varian baru yang dikenal dengan Covid-19 Delta dan Kappa.

Sahabat semasa kuliah pun berterus terang di akun sosial medianya bahwa dirinya positif Covid-19 dan harus menjalani masa karantina di Wisma Atlet Kemayoran. 

Social Support atau dukungan sosial dirasa sangat dibutuhkan oleh mereka yang kini tengah terjangkit virus mematikan tersebut. 

Video semalam yang saya lihat menjadi bukti masih ada masyarakat yang berani memberikan support kepada orang di sekitar yang tengah melakukan isolasi mandiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun