Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Singkirkan Kebiasaan Buruk Ini Jika Ingin Bekerja di Perusahaan Multinasional

28 Juni 2021   20:12 Diperbarui: 29 Juni 2021   13:44 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja. Ada beberapa kebiasan buruk yang harus dihindari pekerja| Sumber: Unsplash/Windows via Kompas.com

Andaikan proyek bernilai fantastis gagal teraup karena kesalahan kita yang menyepelekan tugas. Ini selain merugikan perusahaan tentu saja karier kita bisa berada di ujung tanduk

3. Baperan

Bawa perasaan (baper) lumrah terjadi manusia ketika menghadapi sesuatu yang emosional dan perasaan. Ketika dimarahi langsung ngambek, tidak diajak hang out dengan teman kantor langsung merasa dianaktirikan. 

Sangat riskan jika seseorang memiliki tingkat kebaperan yang tinggi. Di perusahaan multinasional banyak terdapat bule sebagai petinggi atau decision maker. 

Tidak jarang kita sebagai karyawan mungkin melakukan kesalahan atau hal lain yang membuat atasan marah. Sifat pemimpin bule atau WNA lebih suka ceplas ceplos dan langsung to the point dalam menyampaikan sesuatu. 

Para atasan bule ketika marah cenderung tidak akan mempertimbangkan perasaan orang yang dimarahi. Salah tetaplah salah. Berbeda sekali dengan budaya kita yang jika ada orang melakukan kesalahan akan menegur dengan tata bahasa halus atau bahkan membiarkan seolah tidak terjadi kesalahan. 

Banyak teman saya bercerita pernah dimarahi oleh atasan asing di kantor. Bahkan mereka cerita anehnya ketika tengah marah, si bos akan meluapkan dengan meledak-ledak. Namun beberapa jam kemudian langsung berubah ramah layaknya tidak terjadi apa-apa. 

Bagi yang baperan, mereka mungkin akan sedih, tertekan, kecewa, marah atau merasa bingung dengan sikap si bos. Bisa jadi ketika dimarahi bakal langsung menangis atau mengajukan resign. Padahal banyak atasan WNA justru berusaha profesional.

Ketika ada kesalahan, dirinya akan menempatkan diri sebagai atasan yang menegur bawahan. Namun setelah itu akan menjadi rekan kerja pada umumnya yang berusaha ramah dan tampak baik. 

Sebaiknya sifat baperan jangan dibawa dalam lingkungan kerja terutama jika berhadapan dengan atasan bule. Ambil sisi positif bahwa mereka berusaha profesional dalam bekerja. 

4. Tidak Tegaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun