Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Gagal (Lagi) Menerima Mahkota Miss Universe. Mari Tetap Apresiasi daripada Nyinyir

17 Mei 2021   15:48 Diperbarui: 17 Mei 2021   15:51 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayu Maulida Dalam Balutan Kostum Nasional Komodo dalam Miss Universe 2020. Sumber Antaranews.com

Hari ini menjadi waktu yang banyak ditunggu oleh para pecinta ajang kecantikan (peagent lovers) di seluruh dunia karena perhelatan final Miss Universe di Seminole Hard Rock Hotel & Casino, Florida, Amerika Serikat.

Ajang ini begitu spesial karena sempat mengalami penundaan diakibatkan pandemi Covid19. Tidak heran pengadaan ajang bergengsi ini semakin ditunggu untuk mengetahui siapa dan negara mana yang beruntung menggantikan Zozibini Tunzi dari Afrika Selatan sebagai Miss Universe 2019.

Saya sangar tertarik pada sesi pakaian nasional dimana setiap peserta membawakan kostum yang merepresentasikan budaya, tradisi dan keunikan dari negaranya. Tahun ini Indonesia diwakili oleh Rr Ayu Maulida Putri yang membawakan kostum Komodo Dragon: An Indonesian Prehistoric Heritage yang terinspirasi dari hewan endemik Komodo. 

Saya melihat kostum ini begitu spektakuler karena memiliki desain yang detail, ada perpaduan lampu yang menerangi sisik komodo dan semakin didukung dengan pembawaan Ayu Maulida yang anggun. Ada harapan kostum ini bisa mengulang kembali sebagai kostum nasional terbaik yang pernah diraih oleh Indonesia saat diwakili oleh Elvira. 

Sayangnya harapan itu sirna ketika Myanmar terpilih mendapatkan award Kostum Nasional Terbaik yang notabanenya merupakan kostum pengganti karena kostum yang dipersiapkan hilang saat pengiriman. Pesan"Pray For Myanmar" memberikan pesan mendalam terhadap situasi yang tengah mencekam di negara tersebut yang membuat juri terpukau dengan makna dari kostum yang dibawakan. 

Indonesia juga harus ikhlas gagal mendapatkan mahkota Miss Universe 2020 karena pilihan jatuh kepada Andrea Meza, wakil dari Meksiko. Indonesia tidak sepenuhnya gagal karena Ayu Maulida berhasil tembus dalam jajaran 21 besar. Namun memang prestasi terbaik Indonesia pada ajang ini masih dipegang oleh Frederika Alexis Cull pada ajang MU 2019.

Kalah menang memang hal biasa dalam suatu perlombaan. Setiap peserta pasti sudah memberikan upaya terbaiknya untuk bisa menjadi pemenang. Namun nyatanya pasti ada terbaik dari yang terbaik. Untuk itulah saya mengganggap kita sebagai penonton dan pendukung harus bisa lebih mengutamakan apresiasi dibandingkan sikap nyinyir. Mengapa? 

1. Beban Peserta Lomba Itu Besar

Saya teringat ketika dulu pernah mewakili universitas mengikuti lomba karya tulis tingakt Nasional di Makassar. Saya dan team sudah berusaha maksimal dari mempersiapkan makalah, membuat presentasi, media pendukung hingga latihan presentasi saat final nanti. 

Ada beban yang luar biasa karena saya mewakili universitas di ajang nasional. Tidak sedikit pula dana pribadi yang harus dikeluarkan untuk persiapan lomba, akomodasi dan kebutuhan lainnya. Artinya ketika kalah maka uang akan hilang tanpa ada pengganti. Berbeda jika menang, hadiah uang bisa menutupi semua anggaran yang kami keluarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun