Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Telepon Koin, Dulu Primadona Kini Hanyalah "Aset Langka" Berjuta Kenangan

12 Mei 2021   21:55 Diperbarui: 14 Mei 2021   16:01 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarif Telepon Salah Satu Provider Kartu. Sumber blog tarif telepon wordpress / tariftelpon.wordpress.com

Berbahagialah mereka yang sempat merasakan telepon koin atau telepon kartu di masa hidupnya. Saya pun masih merasakan keseruan dan memiliki kisah tersendiri dengan telepon koin.

Saat duduk di Sekolah Dasar (SD) ada sebuah telepon koin tersedia di depan sekolah. Telepon koin ini biasanya ramai digunakan ketika jam istirahat, pulang sekolah dan malam hari. 

Penyediaan telepon koin di depan sekolah memang memiliki manfaat tersendiri yaitu untuk memudahkan siswa untuk menghubungi keluarga di rumah jika sudah pulang sekolah atau pulang lebih awal. 

Dulu bermodalkan uang pecahan 50 atau 100 rupiah sudah bisa menggunakan telepon koin ini. Saya lupa berapa lama kita bisa menelepon dengan koin 100 rupiah. Seingat saya bisa menelepon hingga 4-5 menitan hanya dengan koin 100 rupiah.

Biaya ini tentu sangat murah jika dibandingkan menelpon lokal dengan layanan Warung Telepon (Wartel) yang saat itu kehadirannya ikut menjamur di daerah saya. 

Biasanya saya menggunakan telepon koin saat sore untuk menelepon teman sekolah menanyakan tugas sekolah atau Pekerjaan Rumah (PR) yang lupa saya catat. Saudara sepupu bahkan pernah minta saya temani ke telepon koin dekat rumah untuk sekadar menghubungi gebetannya. 

Hal berkesan lain yang pernah saya alami adalah ketika harus mengantri saat menggunakan telepon koin dan si pengguna selalu memasukan koin tambahan ketika telepon akan berakhir. 

Koin telah dipersiapkan cukup banyak dan ditaruh di atas kotak telepon agar siap dimasukan jika telepon akan berakhir. Artinya saya harus menunggu cukup lama sampai orang di depan saya kelar berkomunikasi. 

Bang, masih lama ya telponnya?

Bang, giliran dong pakai teleponnya! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun