Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

[Miris] Citra Profesi Tukang Parkir Tercoreng di Masyarakat, Apa Saja yang Harus Dibenahi?

6 Mei 2021   22:11 Diperbarui: 6 Mei 2021   22:20 2548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Tukang Parkir Yang Mengarahkan Kendaraan. Sumber Hipwee.com

Profesi tukang parkir telah menjadi tumpuan bagi sebagian masyarakat khususnya di perkotaan. Sangat mudah menemukan tukang parkir karena cukup datang ke tempat keramaian seperti tempat umum, pusat pertokoan, ATM, atau retail maka akan langsung berjumpa dengan para tukang parkir. 

Sejatinya di masyarakat kita, profesi tukang parkir terbagi menjadi 2 yaitu parkir resmi dan parkir liar.  Beberapa hal pembeda yang paling mencolok adalah parkir resmi dikerjakan oleh petugas dibawah naungan Dinas Perhubungan dan uang setoran akan masuk dalam kas negara sebagai bagian retribusi. Sedangkan parkir liar biasanya mengatasnamakan perseorangan, paguyuban, kelompok masyarakat atau Ormas dimana uang setoran yang didapat untuk dirinya sendiri atau kelompok pengelola parkiran serta dibagi juga dengan pemilik lahan. 

Ironisnya ada beberapa tindakan tukang parkir yang justru mencoreng profesi ini di mata masyarakat. Apa saja itu?

1. Hadir Bagai "Siluman"

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kehadiran tukang parkir ibarat siluman. Bisa muncul tiba-tiba khususnya ketika mengetahui kita akan menuju kendaraan dan meninggalkan area. 

Seorang teman saya pernah membuat lelucon, tahu kah profesi paling sakti di Indonesia? Jawabannya adalah Tukang Parkir. Ketika kita datang, dirinya tidak terlihat namun saat kita pulang/pergi bisa muncul seketika ibarat siluman. 

Saya hanya bisa tertawa dan ikut mengiyakan. Ada banyak pengalaman pribadi terkait kondisi tersebut. Hal yang paling jengkel ketika saya pergi ke salah satu retail modern. Hanya terlihat beberapa bapak asyik mengobrol di sudut toko. 

Hal sedih ketika baru keluar dari toko dan menuju motor. Tiba-tiba bapak yang semula asyik mengobrol mengeluarkan "senjata sakti" berupa pluit dan langsung meniupkan peluit saat saya menghidupkan mesin motor. Waduh, penyamaran bapak tukang parkir ini seakan menyamai Intel dimana saya tidak menyadari bahwa bapak yang ku kira pembeli lain justru seorang tukang parkir liar. 

Jika sobat berada di posisi saya saat itu bisa jadi akan mengeluarkan respon kesal layaknya yang saya rasakan. Hadirnya bagai siluman terasa nyata dan saya hanya bisa mengikhlaskan uang ribuan untuk jasa menjaga motor yang tidak saya sadari. 

Apa yang Harus Diperbaiki? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun