Teman saya ada yang bekerja sebagai sales promotion salah satu produk gadget telepon seluler keluaran Cina. Branding yang dipegang memang tengah naik daun di masyarakat karena fitur, desain dan harga sangat bersaing dengan produk X yang menjadi leader market saat itu.Â
Teman saya ini bercerita gaji pokoknya memang hanya 2 juta disaat UMK sudah di atas 3 jutaan. Namun insentif yang diterima diangkat 6-8 jutaan rupiah.Â
Saya shock ketika teman saya ini cerita pendapatan tertinggi pernah mendapatkan gaji plus insentif hingga 10 juta. Padahal saya yang kerja di Jakarta hanya bergaji 4 juta sebagai staff.Â
Kisah serupa pernah diceritakan oleh kenalan lain yang bekerja sebagai sales mobil. Hanya dengan menjual 1 jenis mobil kelas premium, dirinya bisa mendapatkan penghasilan hingga puluhan juta. Pendapatan ini berasal dari insentif perusahaan, margin harga, serta bonus dari leasing apabila pembeli membeli mobil tersebut dengan sistem kredit.Â
Berkaca pada 2 kasus di atas, gaji sales bisa berkali-kali lipat dibandingkan gaji staff yang hanya UMK. Ini seakan menjadi tamparan keras bagi mereka yang mengganggap pendapatan sales tidak besar.Â
Kayaknya setelah tahu info ini banyak pembaca yang mulai gigit jari karena baru tahu insentif sales bisa sebesar itu.Â
2. Kerjaan Sales Itu Capek
Eitss, semua pekerjaan itu pasti capek. Jangankan kerja, tidur seharian di kasur aja badan terasa capek. Pemikiran ini bisa muncul karena melihat sales door to door atau SPG rokok yang harus berkeliling jalan kaki menawarkan produk.Â
Nyatanya sales justru divisi yang mengasyikan khususnya bagi mereka yang berkarakter ekstrovert dan suka dengan pengalaman baru.Â
Saya pernah merasakan kerja sebagai marketing yang tiap hari melakukan kunjungan untuk prospek perusahaan serta bekerja di kantor yang berkutat dengan data dan koordinasi.Â