Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

"1 Kali Gagal, 2 Kali Bangkit", Prinsip Hidupku Ketika Terpuruk dalam Kegagalan

21 April 2021   10:54 Diperbarui: 22 April 2021   01:00 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegagalan (Sumber: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di kampus negeri tentu tidak ada tindakan senioritas justru saya punya kenalan dan berteman baik dengan para senior di kampus. Hal yang belum tentu bisa saya rasakan jika diterima di sekolah kedinasan. 

Kegagalan Kedua

Setelah lulus kuliah, muncul kembali harapan untuk mencoba seleksi kerja di BUMN. Info yang banyak berkembang, kerja di BUMN itu prestisius, gaji tinggi dan fasilitas kerja yang bagus. Beberapa orang di keluarga besar ada yang kerja di BUMN dan tampak hidupnya sejahtera. 

Saya pun akhirnya mencoba mendaftar di Airnav dan PLN. Ketatnya persaingan membuat saya terdepak dari seleksi 2 BUMN tersebut. 

Di Airnav saya gagal di tes Focus Group Disccusion (FGD), sedangkan PLN saya gagal di kesehatan tahap kedua. 

Gagal di PLN yang paling membuat saya terpuruk kembali. Bayangkan tes PLN itu ada banyak tahapan dan seleksinya dilakukan di luar kota. 

Saya nyaris seminggu sekali harus ikut tes seleksi. Tes awal masih berlokasi di Jogja, tes kesehatan 1 dan 2 dilakukan di Purwokerto, Jawa Tengah. 

Saya berangkat dari Denpasar ke Purwokerto untuk mengikuti tes seleksi dengan naik Bus Antar Kota. Ini butuh perjuangan karena dulu saya masih mabuk darat. Naik bus 2 hari 1 malam sungguh berat bagi saya yang masih mabuk kendaraan. 

Nyatanya saya gagal di 2 tes terakhir. Sangat sedih rasanya saat itu. Namun saya ingat kembali pada prinsip yang dulu saya pernah terapkan. Ketika gagal, buatkan 2 rencana lain untuk bisa bangkit. 

Akhirnya rencana baru pun saya buat. Rencana pertama saya mencoba daftar di instansi pemerintahan dan rencana kedua mendaftar di perusahaan swasta. 

Rencana saya pun berhasil bahkan saya diterima di salah satu dinas pemerintahan sebagai tenaga kontrak dan diterika di perusahaan swasta di Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun