Berbahagianya Punya Sahabat Ketika Sedang Sakit

Sahabat dianggap sebagai sebagai level tertinggi dalam pertemanan. Ini karena seseorang yang sudah dianggap sebagai Sahabat akan selalu berusaha menemani disaat suka dan duka. Bahkan ketika sudah memiliki sosok Sahabat yang tepat, tidak ada lagi yang perlu dirahasiakan karena umumnya Sahabat sudah mengerti tentang kebiasaan dan karakter diri kita. 

Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika kita sedang sakit, jauh dari orang tua atau keluarga justru Sahabat menjadi sosok yang paling bisa diandalkan. Ini juga terjadi pada diri saya. Beberapa hari belakangan ini saya mengalami sendiri beruntungnya memiliki sahabat-sahabat baik khususnya ditengah kondisi badan yang tidak fit. 

Seminggu ini kondisi tubuh memang lagi tidak kondisi prima. Badan terasa cepat lelah, kepala sering mengalami migrain dan bahkan suhu tubuh sering naik secara tiba-tiba. Mengingat tugas kantor yang tidak bisa ditinggal maka mau tidak mau saya pun harus tetap kerja meski sesekali beristirahat sejenak ketika badan mulai terasa tidak enak. 

Teman di kantor yang tahu kondisi saya pun banyak yang peduli. Ada yang memberikan vitamin C agar daya tahan tubuh meningkat, ada yang menawarkan mengerok badan agar badan terasa enakan dan ada yang memberikan makanan agar ada asupan gizi mengingat selama sakit ini emang agak berkurang selera makan. 

Ada hal berkesan yang saya dapatkan bahwa disaat ada teman atau Sahabat ditengah kondisi yang tidak sehat. Ada beberapa tindakan yang bisa kita lakukan sebagai seorang sahabat yang baik. Tindakan sederhana yang justru sangat bermanfaat bagi teman/Sahabat yang tengah mengalami sakit. Apa saja itu? 

#1. Support Makanan Bergizi

Ketika kita tengah sakit. Pasti sebisa mungkin kita berupaya untuk istirahat di kamar. Malas untuk bergerak dan tidak ada tenaga untuk bepergian. Kondisi ini sering membuat kita melupakan kebutuhan utama yaitu makan dan minum yang cukup. 

Sebagai seorang sahabat, alangkah baiknya kita peduli dengan asupan gizi Sahabat kita yang tengah sakit. Saya teringat teman kerja saya cerita bagaimana teman 1 kosnya yang sudah dianggap sebagai Sahabat sangat peduli ketika dirinya tengah sakit. 

Si Sahabat selalu membelikan bubur untuk menu sarapan karena orang sakit biasanya kurang selera untuk makan makanan yang terlalu berat. Bahkan tidak lupa juga diberikan buah-buahan untuk konsumsi karena orang sakit butuh asupan vitamin dari buah-buahan seperti pisang, apel atau jeruk. Hal sederhana seperti ini yang membuat kita beruntung memiliki seorang sahabat. 

Saya juga pernah merasakan hal sama. Ketika lagi tidak ada nafsu makan, sahabat saya sengaja jemput buat ngajak makan siang di tempat yang dulu sering dikunjungi selama kuliah. Alhasil meski awalnya hanya mengiyakan karena menghargai niat baik teman yang sudah rela jauh-jauh ajak makan namun nyatanya cara ini berhasil. Saya yang biasanya hanya makan beberapa sendok saja ternyata saat itu bisa makan cukup lahap dan banyak karena ada menu kesukaan yang saya pesan. Saya ada rasa bersyukur memiliki Sahabat yang mengerti bagaimana caranya agar memunculkan rasa nafsu makan meski di tengah badan yang tidak fit.