Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

[Waspada] Homesick Kerap Menimpa Perantau Pemula, Ini Resep Pencegahannya

15 Februari 2021   09:29 Diperbarui: 15 Februari 2021   23:03 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Foto oleh Katerina Holmes dari Pexels

Merantau adalah istilah untuk mereka yang meninggalkan daerah asal menuju tempat atau lokasi untuk jangka waktu lama. Umumnya beberapa faktor yang menjadi asalan mengapa seseorang pergi merantau seperti untuk melanjutkan pendidikan, pekerjaan, mengikuti pasangan atau orang tua, kegiatan sosial dan berbagai alasan lainnya. 

Di Indonesia ada beberapa suku yang dikenal dengan tradisi dan kebiasaan merantau seperti suku minang atau orang Padang, suku Madura, Suku Batak dan Suku Jawa. Bahkan ada anekdot yang pernah saya dengar, kemanapun kamu melangkah pasti akan mudah bertemu orang Batak dan Jawa.

Seorang ayah yang Rindu Keluarga. Sumber Situs Bethany Global University
Seorang ayah yang Rindu Keluarga. Sumber Situs Bethany Global University
Sebagai perantau seringkali kita akan merindukan kampung halaman dan keluarga. Kondisi rindu ini disebut sebagai homesick yang kerap kali melanda para perantau pemula. Dulu saat semester awal kuliah, ada teman saya yang menangis karena kangen dengan keluarga dan kampung halaman. Selama ini dirinya tidak pernah tinggal jauh dari orang tua sehingga ketika harus melanjutkan kuliah diluar kota dan tinggal kos seorang diri. 

Dirinya merasa stres dan sempat ingin menyerah untuk balik lagi ke rumah. Namun kami sebagai teman memberikan sekedar masukan agar tetap bertahan dan mengatakan bahwa homesick adalah gejala yang normal khususnya bagi para perantau. Seiring waktu pasti akan berkurang apalagi ketika kita sudah mulai nyaman di lokasi baru.

Ada banyak hal yang membuat kita merasakan homesick seperti rindu masakan orang tua, rindu akan anak atau pasangan yang tinggal di kampung halaman, tempat perantauan tidak senyaman tempat asal, kejenuhan di tempat baru dan sebagainya.

Saya pun sejak dari kecil sudah terbiasa hidup merantau dan sering tinggal di kota baru. Setidaknya saya pernah tinggal di Cilegon, Serang, Jakarta, Malang, Pasuruan, Denpasar, dan kini menetap di Bogor. 

Apakah saya pernah merasakan Homesick?

Saya jawab Pernah dan Sering. Kadangkala ada rasa kangen makan sate lilit, sayur lawar, dan ayam suwir buatan nenek. Kalau lagi sakit, dibuatkan teh hangat manis oleh ibu atau rindu bermain bersama keponakan disaat sore hari. Namun seiring waktu saya sudah bisa beradaptasi dengan baik. Ada beberapa tips cara mengatasi homesick yang mungkin berguna bagi Kompasianer yang saat ini tengah dilanda homesick. Apa saja itu?

#1. Renungkan Kembali Tujuanmu Merantau
Setiap perantau pasti memiliki alasan khusus kenapa dirinya harus merantau. Ketika dirimu merasakan homesick, cobalah mengingat kembali dan tulislah dalam secarik kertas apa aja tujuannya pergi merantau. Tulislah sebanyak mungkin dan jadikan itu sebagai pegangan kuat bahwa merantau adalah jalan terbaik saat ini.

Contoh saya dari Bali merantau ke Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan. Saya akan menuliskan alasan-alasan saya harus merantau hingga ke Jakarta seperti:

  • Saya diterima di perusahaan dengan lokasi di Jakarta dan telah menandatangani kontrak siap ditugaskan dimana saja.
  • Kerja di Jakarta maka gaji yang diterima pasti lebih besar dibandingkan kampung halaman
  • Saya harus keluar dari zona nyaman
  • Saya tulang punggung keluarga dan ingin sebisa mungkin membantu orang tua
  • Peluang karir di Jakarta terbuka luas
  • Ingin mandiri dan memiliki pemikiran yang luas

Ini hanyalah sebagian kecil hal yang bisa kita tulis dan renungkan. Semakin banyak hal yang ingin kita capai dengan merantau maka niscaya akan menguatkan mental untuk bertahan dan tidak goyah ketika ada rasa rindu dengan kampung halaman. 

Kendalanya banyak perantau yang menyerah dan memilih balik ke kampung halaman karena dirinya sudah terlalu nyaman dengan kampung halaman sehingga list dalam dirinya hanya menitikberatkan pada hal-hal  yang dirindukan di kampung halaman dibandingkan pencapaian yang ingin diraih di tempat perantauan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun