Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Valentine Bukan Hanya untuk Pasangan, kan?

14 Februari 2021   20:42 Diperbarui: 14 Februari 2021   21:20 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan yang Sedang Memberi Bunga. Sumber: Sehatq

14 Februari tiap tahunnya dijadikan sebagai Hari Valentine atau hari kasih sayang. Banyak kisah yang muncul tentang asal muasal peringatan ini. Kisah yang populer adalah Hari Valentine dianggap sebagai peringatan terhadap Santo Valentine yang tewas dipancung oleh Kaisar Claudius II karena menolak kebijakan larangan untuk menikah atau bertunangan selama masa perang. 

Santo Valentine yang juga seorang pemuka agama secara sembunyi-sembunyi tetap menikahkan pasangan muda. Hal inilah yang memicu kemarahan Kaisar Claudius II yang akhirnya menghukum Valentine untuk dihukum pancung. Kisah inilah yang membuat nama Valentine yang tewas sebagai martir semakin dikenal dan membuatnya dijadikan Santo dalam Gereja Katholik. Tidak heran tanggal 14 Februari dijadikan hari Valentine untuk mengenang kisah Santo Valentine. 

Terlepas dari berbagai kisah yang muncul. Di masyarakat Indonesia sendiri, muncul Pro dan Kontra terhadap perayaan Valentine. 

Bagi pihak Pro, peringatan Valentine dianggap sebagai peringatan universe/umum karena Indonesia adalah bagian dari tatanan internasional. Ini tidak jauh berbeda seperti ada peringatan hari buruh Internasional, Tahun Baru, hari AIDS sedunia dan sebagainya. 

Bagi pihak kontra, mereka mengganggap bahwa Valentine bukanlah budaya asli Indonesia serta banyak pasangan muda yangbl justru memperingati peringatan ini dengan hal-hal kurang etis dan kental akan sex bebas. Ini tentu bertentangan dengan norma yang ada di Indonesia khususnya kesusilaan. 

Bagaimana pandangan saya? 

Saya sebagai lulusan Hubungan Internasional melihat bahwa Indonesia sebagai dari sistem Internasional mau tidak mau akan ada hal asing yang akan masuk dan berbaur dengan kebudayaan dan tradisi lokal. 

Contoh sederhana saat ini kita mengadopsi penghitungan tanggal berdasarkan kalendar Masehi. Padahal sistem kalendar ini berasal dari budaya Eropa Barat dan berpatokan pada masa bumi mengintari matahari yaitu 365 1/4 hari. Masyarakat dunia menjadikan tanggal 1 Januari sebagai awal pergantian tahun yang dikenal Tahun Baru. 

Kita pun dengan suka hati mengadopsi hal tersebut. Padahal nyatanya dalam tradisi budaya Indonesia sendiri sudah ada sistem pengkalendaran lokal seperti kalendar Jawa yang berfokus pada masa perputaran bulan mengelilingi bumi dan kalendar Saka yang digunakan oleh masyarakat Bali. 

Contoh lainnya dalam kehidupan masa kini. Film dan drama Korea yang kini banyak digandrungi oleh masyarakat dunia telah memperkenalkan simbol Sign Love yaitu jari telunjuk dan jempol yang disilangkan menyerupai tanda Love atau Cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun