Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pahami dan Hindari 4 Risiko Menjadi "Angel Listener" bagi Sahabat

24 Januari 2021   12:33 Diperbarui: 24 Januari 2021   21:20 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Curhat | Foto oleh mentatdgt dari Pexels

Aku mau curhat nih?

Kalimat ini kerapkali jadi pembuka bagi seseorang yang ingin berkeluh kesah tentang pengalaman atau hal yang terjadi pada dirinya kepada orang lain yang dianggapnya sebagai sosok dekat. 

Biasanya ketika kita memiliki sahabat yang dipercaya acapkali menjadi orang pertama yang akan kita cari untuk sekedar mengeluarkan Curahan Hati (Curhat).

Seorang Sahabat yang Tengah Curhat. Sumber via Tribunnews
Seorang Sahabat yang Tengah Curhat. Sumber via Tribunnews
Angel listener adalah istilah yang saya gunakan bagi mereka yang dengan setia dan rela menjadi pendengar keluh-kesah dari orang lain khususnya sahabat. Ini karena sosok seperti ini kerap kali dianggap malaikat karena mau mendengarkan segala keluh kesah, mampu memberikan nasehat, dukungan atau bahkan respon yang diharapkan oleh si pencerita. 

Ironisnya curhatan sahabat tidak selalu tentang hal positif. Ada juga kisah tentang terkait konflik internal yang dialami si pencerita seperti berantem dengan pacar, diputusin pacar, kesal dengan orang tua, konflik dengan tetangga, ditipu oleh teman yang lain atau cerita hal pribadi lainnya. 

Tanpa kita sadari ternyata menjadi sosok Angel Listener untuk kasus curhatan tentang konflik internal si sahabat justru berpotensi menciptakan 4 dampak buruk pada kita. Untuk itu kenali 4 dampak buruk ini jika kita terlalu menjadi Angel Listener bagi sahabat. 

#1. Terciptanya Konflik Pihak Ketiga
Pernah gak kalian mendapat curhat dari sahabat seperti si sahabat dikecewakan oleh pacarnya atau si sahabat tengah bermasalah dengan orang lain yang kita kenal? 

Contohnya si sahabat tengah berkonflik dengan teman X yang juga kita kenal. Si sahabat merasa dizolimi oleh teman X dengan menceritakan hal-hal buruk yang dilakukan si X kepada sahabat kita.

Awalnya kita hanya menjadi pendengar namun entah kenapa muncul rasa kemarahan dan kekesalan yang juga dirasakan oleh sahabat walaupun hanya dari sebuah cerita. 

Dampaknya kita juga ikut menjadi kesal dengan si X sehingga tanpa sadar justru kita terlibat dalam konflik tersebut tanpa kita sadari. Ironisnya banyak kasus dimana kita sebagai teman curhat justru melabrak si teman X yang sebenarnya tidak memiliki permasalahan langsung. Alhasil hubunganmu dengan si X yang awalnya baik justru merenggang. 

Jangan pernah terjerumus dan mengambil bagian dalam konflik sahabat karena kita tidak tahu takdir kedepannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun