2. Terhindar dari konflik personal
Ketika kita berwisata dengan banyak orang maka tentu saja akan ada banyak pendapat yang berbeda. Istilah nya banyak kepala, banyak kepentingan.Â
Misalkan kamu dan teman-teman ingin berwisata ke Malang Raya. Kamu ingin mengunjungi Gunung Bromo terlebih dahulu karena ingin melihat sunrise namun temanmu si A mengajarkan untuk ke Batu karena banyak tempat menarik malam hari disana. Sedangkan temanmu si B menginginkan cukup di hotel saja agar bisa istirahat lebih lama.Â
Kondisi ini bisa menciptakan konflik antar teman. Bahkan karena hal seperti ini bisa membuat hubungan kalian yang semula akur menjadi berantem dan suasana wisata berubah canggung dan tidak nyaman.Â
Sebagai solo traveler, kita akan aman dari kondisi seperti ini. Andai pun ada kendala hanya bersifat internal diri saja misal ingin ke tempat A ternyata biaya masuk mahal. Atau mau ke tempat B ternyata waktunya tidak cukup. Konflik seperti ini tidak akan membuat hubunganmu dengan orang terdekat rusak.Â
#3 Mampu melakukan kontrol Budget
Di saat akan melakukan wisata umumnya kita sudah menyediakan budget khusus dan berharap pengeluaran sesuai dengan budget yang kita siapkan. Kadangkala jika berwisata dengan teman akan ada pengeluaran tidak terduga yang membuat anggaran wisata menjadi membengkak.Â
Misalkan mayoritas teman ingin merasakan berbagai kuliner khas atau temanmu ingin makan di tempat mahal di daerah tersebut yang ternyata kamu tidak menyiapkan anggaran khusus.Â
Alhasil anggaran semula menjadi tidak cukup dan kamu harus mengeluarkan dana tambahan atau bahkan berhutang kepada teman untuk menutupi pengeluaran tidak terduga tersebut.Â
Ketika kita menjadi solo traveler, kita akan bisa mengatur segala aktivitas sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Ketika ada suatu kegiatan yang ternyata diluar ekspetasi khususnya dari sisi harga. Kamu tidak perlu takut untuk membatalkan atau menunda hal tersebut tanpa perlu mengecewakan orang lain.Â
#4. Jaringan pertemanan akan luas