Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Koran, Rinduku Setinggi Gunung

11 Januari 2021   10:17 Diperbarui: 11 Januari 2021   12:29 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpukan Koran Kompas. Sumber Situs Kompas TV

Setahu saya dulu mama saya pernah menjadi salah satu pemenang kuis TTS di salah satu koran nasional. Hadiahnya tidak seberapa namun kepuasaan dan kebanggaan menjadi salah satu pemenang yang bikin dirindukan.

Sumber Informasi Penting

Selain sarat informasi berita, koran juga banyak memberikan informasi penting seperti rubrik lowongan kerja, jual beli hingga informasi kehilangan. 

Saya ingat saat dulu lulus SMA dan memilih untuk bekerja dulu sementara waktu. Saya pasti membeli koran di hari Senin karena informasi yang didapat setiap Senin akan banyak perusahaan yang menawarkan lowongan pekerjaan. Benar saja lowongan setiap Senin bahkan bisa lebih dari 2 halaman.

Semasih kecil, ayah juga jika resign dari perusahaan langsung mencari lowongan pekerjaan di koran. Dulu perusahaan lebih banyak menyampaikan lowongan pekerjaan melalui koran karena jangkauannya luas. 

Informasi pekerjaan pun mulai dari yang kerja serabutan, sales, supervisor hingga level manajer banyak diinfokan melalui koran. Kini munculnya platform situs pencari kerja dan jobfair yang membuat info lowongan pekerjaan di koran tidak sebanyak 1 dekade yang lalu.

Hal unik yang pernah saya lihat di koran adalah ada pengumuman kontak jodoh yang menghiasi salah satu rubrik koran nasional. Mereka yang ingin mencari pasangan tidak senggan menginfokan melalui koran. Misalkan Budi Bin Sulaiman, 38 tahun, lajang mencari kekasih yang siap menikah. Jika ada hubungi ke nomor xxxxxxx. Hal seperti inilah yang membuat koran memiliki kisah sendiri di hati saya.

Perlu diakui kini memang jaman telah berubah. Banyak hal yang beralih ke teknologi digital mengingat lebih praktis, efisien hingga jangkauan dapat lebih luas membuat koran dan teman-temannya mulai ditinggalkan. 

Kini saya cenderung melihat koran atau majalah hanya di ruang customer service bank atau hotel namun umumnya tidak update. Lebih ke koran atau majalah lama yang disediakan untuk sekedar membaca sambil menunggu antrian

Adakah dari sobat Kompasiana yang merindukan hal indah seperti ini? Jika ada, bisa ceritakan pengalaman indahnya di kolom komentar mungkin kita bisa saling bercanda ria sambil mengingat kisah jaman kecil dulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun