Aku teringat saat SMA, ada acara HUT sekolah dan mengundang orang tua serta wali siswa hadir di acara tersebut. Salah seorang teman bertanya, "Ndra, mama mu datang?
Ku jawab, "nenekku yang datang". Mereka pikir aku bercanda namun realitanya seperti itu. Selama ini aku lebih banyak tinggal dengan nenek karena banyak yang bilang aku adalah cucu yang paling disayang.
Hal terlucu yang ku ingat adalah seketika seisi sekolah gempar melihat nenekku karena terlihat bugar dan tidak terlihat seperti seorang nenek. Gaya pakaian saat menghadiri acara sekolah pun terlihat seperti ibu-ibu pada umumnya. Teman-teman langsung membandingkan nenekku dengan nenek mereka dari sisi penampilan dan kebugaran.
Teman-temanku bahkan memberi label Nenek Gaul karena biasanya nenek di tempat kami tinggal lebih suka menggunakan pakaian kebaya dengan kain, menguyah kapur sirih dan berdiam diri dirumah namun nenekku justru terlihat muda dan bugar.
Memang ku ancungi jempol terkait kebugaran nenekku ini. Tidak ada tanggal 30 Desember 2020 kemaren dirinya berusia tepat 71 tahun namun sudah mempunyai 19 cucu dan 9 orang Cicit. Faktor tradisi menjadi alasan kenapa di usianya sudah banyak memiliki buyut.
Bukan rahasia umum jika dahulu menikah usia muda bukanlah masalah besar dan tergolong wajar. Nenekku cerita dulu dirinya bisa dianggap kembang kelas saat masih sekolah setara SMP.  Saat lulus tibat-tiba kakek  yang teman sekolahnya ternyata menyatakan cinta dan langsung mengajaknya menikah karena takut didahului orang lain. Akhirnya di usia 17 tahun lahirlah mamaku.
Mamaku juga menikah di usia muda. Faktor karena kakek meninggal saat mama masih kecil dan nenekku terlalu banyak anak sehingga mama memilih menikah muda agar bisa mandiri. Mamaku melahirkan kakak-ku diusia 18 tahun dan Kakakku melahirkan anak pertamanya di usia 20 tahun sehingga di usia 55 tahun sudah memiliki Cicit pertama.Â
Disisi lain nenek yang masih memiliki garis keturunan dari salah satu puri di Bali seakan memiliki aura sendiri di wajahnya. Ada yang unik di keluarga besarku dimana seluruh cucunya kompak memanggilnya Ibu dibandingkan Nenek karena saat kakakku lahir, nenek masih sangat muda.
Aku pun menganalisa apa yang membuat nenekku tampak lebih bugar dan bersemangat dalam aktivitas dibandingkan orang seusianya