Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pak Anies akan Terapkan PSBB Lagi, Siapkah Sektor Usaha Loyo Lagi?

12 September 2020   13:23 Diperbarui: 12 September 2020   13:19 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi usaha sepi saat PSBB. Sumber Liputan6

Putusan Pemprov Jakarta untuk penerapan kembali PSBB per 14 September 2020 memang memicu pro dan kontra. Saya memahami bahwa Pak Anies Baswedan selaku Gubernur Jakarta tidak serta merta mengeluarkan kebijakan tanpa sebuah alasan yang jelas.

Pertimbangan semakin meningkatnya penyebaran Covid19 di area Jakarta yang bisa menembus 1.000 kasus per hari menunjukan butuh tindakan cepat untuk mengatasi hal tersebut. Disisi lain masyarakat perlu mempersiapkan mental dan finansial jika kebijakan tersebut diberlakukan kembali. Ini mengingat tidak sedikit masyarakat yang mengalami depresi atau stres karena ruang aktivitasnya dibatasi serta kekhawatiran penerapan kembali PSBB di Jakarta memicu gelombang PHK di sektor swasta.

Saya berkaca pada tempat saya bekerja yang bergerak di produsen air minum. Ada kabar baik bahwa pemerintah tetap mengijinkan 11 sektor usaha untuk tetap beroperasi selama PSBB. Industri tersebut meliputi 

  1. Kesehatan.
  2. Bahan pangan/makanan/minuman.
  3. Energi.
  4. Komunikasi dan teknologi informatika.
  5. Keuangan.
  6. Logistik.
  7. Perhotelan.
  8. Konstruksi.
  9. Industri strategis.
  10. Pelayanan dasar/utilitas publik/dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu.
  11. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Ini artinya tempat kerja saya masuk dalam kategori industri bahan pangan/makanan/minuman dan masih boleh beroperasi selama PSBB dengan mematuhi aturan yang berlaku sesuai protokol kesehatan. Pasti ada pandangan wuah beruntungnya bisa bekerja di sektor yang masih bisa beroperasi artinya tidak akan terkena dampak dari PSBB. 

Eittssss.... meskipun tetap diperbolehkan beroperasi bukan berarti tidak akan ada dampak yang dirasakan. Saya menganalisa melalui pengalaman saya saat ini menyikapi kebijakan PSBB yang akan diterapkan 14 September 2020.

Per Agustus kemarin saya mendapat tugas mutasi dari manajemen kantor dari semula berkantor di Plant Pasuruan, Jawa Timur kembali ke Plant Bogor. Saya diberi amanah untuk bertanggung jawab terhadap pendistribusian barang dan diharapkan ada peningkatan pencapaian mendekati omzet sebelum Pandemi terjadi.

Saya menyadari tanggung jawab ini cukup berat mengingat analisa pengiriman selama pandemi mengalami penurunan jauh serta manajemen telah melakukan berbagai tindakan efisiensi seperti pengurangan karyawan serta menekan cost operational.

Kabar baiknya bulan Agustus masih pada masa pelonggaran PSBB dimana aktivitas mulai berangsur normal meskipun ada beberapa sektor yang tetap harus tutup dengan suatu pertimbangan. Setidaknya 70 persen usaha sudah berangsur bangkit dari keterpurukan. Ini terlihat permintaan produk di perusahaan saya mengalami peningkatan kembali serta instansi, retail, Horeca hingga perkantoran yang dulu tutup kini sudah meminta pengiriman rutin. 

Kita menyadari bahwa air minum merupakan suatu kebutuhan hidup maka selagi ada aktivitas maka permintaan terhadap air minum akan tinggi. Apalagi Agustus-September tengah memasuki masa musim kemarau yang menjadi masa panen bagi pelaku industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Sejak pertengahan Agustus, saya menargetkan September harus ada kenaikan omzet 20 persen karena pertimbangan aktivitas kian normal, acara massal mulai diperbolehkan seperti pernikahan, jual beli di pasar, pusat berbelanjaan hingga tempat wisata juga mulai banyak didatangi. Bahkan Agustus kemarin saya masih bisa berwisata ke Jakarta Kota, belanja di mall daerah Kuningan dan Grogol. Saya melihat sendiri masyarakat mulai berani mengunjungi beberapa tempat yang selama ini dikhawatirkan menjadi cluster penyebaran virus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun