Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Panggung Politik Masihkah Berpihak pada Artis?

30 Juli 2020   07:45 Diperbarui: 30 Juli 2020   08:00 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raffi Ahmad dan Siti Nur Azizah. Sumber Tribunnews

Kita semua tahu bahwa biaya pentas di panggung politik itu tidak murah. Ada partai yang menerapkan mahar yang mahal bila seseorang ingin diusung oleh partai. Tidak hanya itu biaya kampanye pun akan menguras dana. Untuk sekelas Pilkada biasanya akan menghabiskan dana milyaran rupiah.

Jika finansial kandidat tidak kuat sepertinya akan menjadi pengganjal untuk menang. Ini karena hampir semua proses Pilkada mengeluarkan dana besar.

Raffi dianggap figur yang layak untuk dipertimbangkan karena memiliki modal yang cukup untuk maju dalam Pilkada. 

Namun masihkah gelar artis menjual dalam Pilkada Tangsel?

Saya melihat demografi warga Kota Tangsel memiliki background pendidikan yang baik. Ini artinya warga Tangsel tidak serta merta menerima dengan mudah sosok artis. Semakin tinggi latar pendidikan warga maka semakin kritis dirinya melihat sesuatu. Akan ada pertimbangan bibit, bebet dan bobot dari pasangan Calon.

Raffi Ahmad bisa terbilang buta akan politik dan birokrat. Ini akan menjadi pertimbangan mendasar mengingat jabatan 5 tahun bukan waktu yang singkat. Politik bukanlah panggung entertainment yang bisa menghibur banyak orang.

Politik terbilang cukup kejam. Satu kebijakan bisa menyenangkan salah satu pihak namun pihak lain bisa dirugikan. Alhasil Raffi harus siap menerima kondisi itu.

Raffi juga bukanlah anggota partai. Ini artinya jika Raffi bersedia maju dan terpilih jadi Wakil Walikota Tangsel. Mau tidak mau dirinya harus bersedia terikat kontrak politik dengan partai pengusung dan bersedia mengakomodir kepentingan partai.

Citra playboy Raffi Ahmad yang sempat terbentuk dari opini masyarakat juga bisa menjadi penilaian. Meskipun hal tersebut bersifat pribadi namun karena sudah maju sebagai calon pemimpin daerah maka segala hal pribadi pun bisa menjadi penilaian.

Keputusan Raffi jika bersedia maju mendampingi putri Ma'aruf Amin pun harus seijin Nagita. Adakalanya keputusan yang diambil Raffi karena faktor pribadi justru berdampak kurang enak. 

Contohnya saat dirinya terobsesi membuatkan film layar lebar untuk anaknya Rafathar membuat dirinya rugi milyaran rupiah karena projek dianggap gagal. Dirinya pun sempat mengatakan menyesal karena keputusan tersebut karena diambil tanpa persiapan matang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun