Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ketika Sapaan "Gus" Lebih Memikat pada Pilkada di Jatim, Apakah Bentuk Dinasti Politik Nuansa Kearifan Lokal?

21 Juli 2020   20:48 Diperbarui: 23 Juli 2020   05:15 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gus Ipul dan Khofifah mendapatkan nomor urut pasangan calon di Pilkada Jatim.(KOMPAS.com/Achmad Faizal)

Berkaca pada Pilkada Serentak 2018, ada beberapa tokoh Gus yang mencalonkan diri sebagai calon Kepala Daerah di sekitar Jatim. Ada yang berhasil namun ada juga yang gagal.

HM. Irsyad Yusuf (Gus Irsyad) dan K.H. A Mujib Imron (Gus Mujib) adalah kandidat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasuruan yang berhasil terpilih pada Pilkada Kabupaten Pasuruan 2018 kemarin. 

Jalan politik Gus Irsyad terbilang mulus karena dirinya adalah calon tunggal pada Pilkada Kabupaten Pasuruan. Sosok Gus Irsyad dan Gus Mujib memang sudah dikenal dan merupakan pengurus salah satu pondok pesantren membuat dirinya disegani di Kabupaten Pasuruan.

Mochamad Nur Arifin atau lebih dikenal Gus Ipin yang mendampingi Emil Dardak sebagai wakil bupati dalam Pilkada Trenggalek 2018 juga berhasil menjadikan mereka pasangan terunggul saat itu.

Kini Emil Dardak melanjutkan karir politiknya sebagai Wakil Gubernur yang menandakan Gus Ipin meneruskan estafet kepemimpinan Emil Dardak sebagai Bupati Trenggalek. Kini Gus Ipin juga menjadi bupati termuda di Indonesia saat ini.

Pada Pilgub Jatim 2018 pun memunculkan Gus Ipul sebagai calon gubernur melawan Khofifah Indar Parawansa. Sosok Gus Ipul yang memiliki pengaruh kuat di kalangan NU Jatim sekaligus pernah menjabat sebagai Wagub Jatim 2 periode membuat peta petarungan Pilkada Jatim saat itu sangat sengit.

Meskipun harus diakui Ibu Khofifah lebih unggul dibandingkan Gus Ipul namun setidaknya Gus Ipul telah menjadi pesaing kuat bagi Ibu Khofifah. Terbukti suara yang diperoleh Gus Ipul mencapai 46,45 persen saat itu.

Kini menjelang Pilkada Serentak 2020 di Jatim pun saya melihat banyak poster dan baliho bakal calon Bupati/Walikota yang menyematkan sapaan Gus. Ini menandakan bahwa Gus masih memiliki posisi penting dalam tatanan masyarakat di Jatim.

Saya pun sekilas bertanya, apakah ini termasuk dinasti politik dengan kearifan lokal? Jika berkaca pada kasus Gibran yang terpilih sebagai Calon Walikota Solo dari PDI Perjuangan yang dianggap penerus Jokowi di Solo serta tirani kekuasaan pada masa Ratu Atut di Banten memang agak berbeda dengan kasus Gus di Jatim.

Pada kasus Ratu Atut, banyak anggota keluarga beliau yang menempati posisi strategis di masa jabatan beliau sebagai Gubernur Banten.

Sebut saja Hikmat Tomet, suami Ratu Atut yang terpilih sebagai anggota DPR RI; Tatu Chasanah, kakak Ratu Atut sebagai Wakil Bupati Serang; Heryani, ibu tiri Ratu Atut sebagai Bupati Pandeglang; dan Andika Hazrumy, anak Ratu Atut yang menjadi anggota DPD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun