Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Ketika Mas Ut dan Mas Di "Naik Daun", Saya Tersaingi tapi Senang

18 Juli 2020   09:46 Diperbarui: 18 Juli 2020   14:33 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Ridwan Kamil Menggunakan Masker Unik. Sumber Grid.ID

Saya membayangkan ketika sedang marah dengan seseorang seakan kemarahan saya sudah sampai di ubun-ubun kepala namun tiba-tiba orang yang ingin saya marahi muncul menggunakan masker seperti diatas. Saya sudah menerka saya akan tertawa terpingkal-pingkal dan lupa jika sedang marah.

Mas Di (Masker Trendi)

Masker Trendy Keluaran Produk Ternama. Sumber Okezone.com
Masker Trendy Keluaran Produk Ternama. Sumber Okezone.com

Jika Mas Ut lebih menonjolkan sisi lucu dan unik, Mas Di lebih menekankan masker sebagai bagian dari fashion. Ini terlihat desain masker dibuat untuk menunjang penampilan si pemakai. Masker akan dianggap tidak hanya untuk melindungi diri dari penyebaran virus namun juga ikut menjadi aksesoris saat berpenampilan.

Pengguna umumnya memilih masker sesuai dengan karakternya dan motif desain yang lebih kekinian. Produk fashion ternama pun berlomba-lomba membuat masker trendi seperti Louis Vuitton, Channel, Balenciaga, Gucci dan merek lainnya. Tentu saja masker jenis ini memiliki harga yang fantastis. Menguntip informasi dari Beritabeta.com, harga masker original Louis Vuitton US$ 199 atau sekitar 3 juta rupiah. Harga yang sangat fantastis jika dibandingkan dengan harga masker scuba pinggir yang bernilai Rp. 10.000/pcs.

Bagi kalangan tertentu, harga tidaklah menjadi masalah selagi produk yang dibeli mampu memberikan nilai lebih. Ketika seseorang rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli masker dari merk ternama, orang lain pasti akan terkesima dan tentu membuat si pengguna bangga menjadi pusat perhatian.

Masyarakat kini mulai menyadari bahwa masker telah menjadi bagian dari gaya hidup dan fesyen. Ketika hendak bepergian, seolah sudah tertanam dalam alam bawah sadar mereka pasti langsung menggunakan masker sebagai penutup wajah. Bandingkan sebelum ada virus Korona, kita cenderung cuek dan mengganggap orang yang menggunakan masker pasti sedang sakit.

Saya seolah merasa tersaingi dengan banyaknya pemuja Mas Ut dan Mas Di di sekitar saya. Ketika ada yang menggunakan Mas Ut, pusat perhatian langsung tertuju pada si pengguna. Bagi sosok penglihat pasti muncul rasa kagun dan terhibur ketika melihat masker tersebut. Saya bahkan membaca kisah seorang driver Ojol yang dibagikan di Sosial Media dimana dirinya menggunakan Mas Ut dengan desain gigi ompong. Penumpang ketawa terpingkal-pingkal saat dijemput dan bahkan ketika sudah sampai ditempat tujuanpun penumpang masih menahan ketawa karena melihat maskernya tersebut.

Dalam hati kecil saya ingin rasanya juga punya Mas Ut desain wajah dengan gigi ompong atau wajah Doraemon seperti tokoh favourite semasa kecil. Namun masih belum ada keberanian untuk menjadi pusat perhatian. Selain itu ada image yang perlu saya jaga di kantor. Akan jadi aneh ketika saya pakai itu di kantor dan dilihat oleh para staff apalagi tamu perusahaan. Yang ada kesannya saya seperti kekanak-kanakan dan tidak profesional.

Saya sepertinya masih belum kuat mental seperti Bapak Ridwan Kamil. Meskipun beliau adalah Gubernur Jawa Barat namun berhasil mencitrakan dirinya sebagai sosok jenaka dan apa adanya. Bapak Ridwan pun tidak segan menggunakan Mas Ut dengan ekspresi menggoda ala senyum Syahrini kepada publik. Respon masyarakatnya terhibur dan memberikan pujian terhadap aksi kocak Bapak Ridwan Kamil. 

Namun jika saya yang memakainya, mungkinkah akan bernasib sama? Entahlah tapi saya masih takut bereksperimen sosial. Mas Ut memang menarik dan lucu tapi butuh mental percaya diri yang kuat untuk memakainya apalagi jika masker yang dipakai desainnya diluar ekspetasi dan berbeda dari umumnya.

Disisi lain jika saya menggunakan Mas Di seperti masker keluaran Gucci atau Louis Vuitton terasa sayang dengan uang. Saya masih terbiasa hidup sederhana dan membuang uang demi sebuah gengsi seakan bukan diri saya. Meskipun saya tahu barang branded akan mampu membuat orang kagum dan menunjukkan kelas sosial. Tapi kembali lagi karakter sederhana dan irit sudah mendarah daging.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun