Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bercita-cita Menjadi Pejabat? Belajarlah Melalui BEM

14 Juli 2020   10:23 Diperbarui: 14 Juli 2020   10:24 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4 Sosok Presiden BEM di Perguruan Tinggi Indonesia. Sumber: Indozone

Bagi yang tengah atau pernah menempuh pendidikan kuliah pasti familiar dengan BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa. BEM sendiri merupakan organisasi intra-kampus dan menjadi lembaga eksekutif tertinggi pada kampus/universitas. Umumnya terdapat dua organisasi BEM yaitu BEM Fakultas dan BEM Universitas.

Saya menilai bahwa BEM ibarat roda pemerintahan skala kecil atau bisa disebut miniatur sebuah negara yang menganut sistem demokrasi. Bukan berlebihan tapi kenyataannya sistem BEM mirip dengan negara demokrasi contohnya negara kita. 

Di Indonesia, lembaga eksekutif tertinggi dikepalai oleh seorang Presiden dibantu Wakil Presiden. Sosok ini dipilih melalui proses Pemilu dengan berbagai tahapan seperti pendaftaran, verifikasi, kampanye, pemungutan suara hingga berujung pada pengesahan dan pelantikan. 

Dalam menjalankan roda pemerintahan, Presiden membentuk kabinet dengan tugasnya masing-masing. Tidak hanya itu uterdapat Gubernur dan Bupati/Walikota yang siap membantu menjalankan program pusat ke daerah.

Banyak universitas/perguruan tinggi yang menyamatkan Ketua BEM dengan istilah Presiden BEM dan wakilnya sebagai Wakil Presiden BEM. Mereka pun dipilih melalui proses Pemilu dan pemungutan suara. Struktur kepengurusannya pun dinamakan kabinet dan terdapat beberapa pos kementerian yang dibentuk untuk membantu tugas Presiden dan Wapres BEM.

Saya menganalogikan seperti ini, perguruan tinggi ibarat sebuah negara. Presiden BEM Universitas adalah presiden negara layaknya Jokowi saat ini. BEM memiliki beberapa kementerian, tidak jauh berbeda dengan kabinet di Indonesia. Di bawahnya terdapat BEM Fakultas yang jika digambarkan layaknya Gubernur di setiap provinsi di Indonesia. 

Di bawah BEM Fakultas terhadap Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan/Pogram Studi disetarakan dengan Bupati/Walikota. Paling bawah terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa/Lembaga Semi Otonom yang saya ibaratkan sebagai kecamatan/kelurahan. Struktur yang kompleks dan tidak salah jika para mahasiswa menjadikan aktivitas BEM menjadi wadah pembelajaran sebelum mewujudkan mimpinya sebagai pejabat negara.

Bercita-cita menjadi Presiden RI kelak maka cobalah untuk mewujudkan terlebih dahulu menjadi Presiden BEM. Disini kalian akan belajar bagaimana membentuk tim sukses, membuat visi dan misi jika terpilih, berkampanye, melakukan debat terbuka dan menyiapkan mental menghadapi black campaign dan kekalahan saat pemungutan suara. 

Jangan salah, meski hanya level perguruan tinggi. Persiapan menjadi Presiden dan Wapres BEM pun mengeluarkan banyak uang, waktu, tenaga dan pikiran.

Saya ingat betul saat menjelang Pemilihan Umum Raya (Pemira) di kampus saya, berjejer spanduk dan baliho besar sebagai media promosi kepada rekan mahasiswa. 

Bahkan ada salah satu kakak senior saya yang mendaftar harus merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah. Ini jumlah fantastis tapi rela dikeluarkan karena ambisinya menjadi Presiden BEM pertama dari fakultas saya dan mematahkan tradisi Presiden BEM Universitas selama beberapa tahun terakhir berasal dari salah satu organsisa ekstra kampus. Alhasil pengeluaran hingga puluhan juta pun berakhir sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun