Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menelisik Keuntungan Memiliki Atasan Seorang Wanita

29 Juni 2020   10:26 Diperbarui: 30 Juni 2020   08:05 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak adanya penggalakkan kesetaraan gender, peran wanita telah mengambil peranan yang sejajar dengan pria khususnya dalam dunia kerja. Tidak heran mulai muncul sosok wanita hebat yang berhasil menempati posisi yang selama ini  didominasi oleh kaum pria.

Soraya Syahnaz, sosok wanita cantik yang kini terdaftar sebagai pilot di maskapai Garuda. Tiara Alincia Fitria yang kini dipercaya menjadi masinis wanita pertama di Indonesia. Bahkan bus Transjakarta kini juga banyak yang dioperasionalkan oleh para wanita cantik.

Di Indonesia, peluang wanita karir sangat terbuka luas apalagi dalam menduduki posisi yang dianggap strategis dan penting. Sejarah mencatat beberapa keterlibatan sosok wanita yang dipercaya menempati posisi yang tinggi baik di pemerintahan ataupun perusahaan.

Ibu Megawati Soekarnoputri, seorang politisi ulung yang juga putri dari Presiden pertama RI, Ir. Soekarno pernah menjabat sebagai presiden RI ke-5. Bahkan kini putrinya, Puan Maharani pun menjabat sebagai ketua MPR wanita pertama di Indonesia.

Pada struktur petinggi BUMN pun mulai muncul sosok wanita yang menempati level Direktur Utama. Sebut saja Nicke Widyawati, Dirut Pertamina; Ira Puspadewi, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry; Desi Arryani, Dirut PT Jasa Marga hingga Dwina Septiani Wijaya, Dirut Peruri (Untuk info Dirut Wanita BUMN klik disini). Di sektor swasta pun sudah banyak petinggi perusahaan selevel direktur atau manager yang merupakan wanita hebat.

Masih ada pandangan bahwa atasan seorang wanita diidentikan sebagai sosok yang galak, cerewet, dan perhitungan. Stigma tersebut bisa muncul karena pemikiran kita berasal dari pengalaman wanita terdekat kita seperti ibu, kakak perempuan, sahabat atau pacar. Pemikiran ini yang akhirnya menciptakan stereotype tersendiri pada sosok wanita.

Secara personal, saya sangat salut terhadap sosok wanita karir yang bisa menempati suatu posisi tertinggi ditempatnya bekerja. Ini karena tentu pencapaian tersebut karena prestasinya yang baik serta kemampuan saingnya yang teruji karena untuk menempati posisi tersebut juga membutuhkan persaingan antar sesama rekan kerja. Disisi lain wanita karir juga memiliki beban berat karena tanggung jawabnya di kantor juga seberat tanggung jawabnya di rumah. Apalagi jika mereka sudah memiliki keluarga ataupun anak. Menjalankan dua tanggung jawab seperti ini tentu bukan pekerjaan yang mudah.

Terlepas stereotype yang ada,  adanya sebenarnya ada banyak keuntungan memiliki seorang atasan wanita. 

Atasan wanita cenderung tegas. Ingatlah tegas bukan berarti galak. Galak lebih mengarah pada sikap emosional yang terjadi tanpa ada alasan yang kuat sedangkan tegas lebih berupa sikap emosional yang disertai alasan yang kuat dan rasional. Contohnya kamu datang ke kantor ketika hendak menaruh tas di kursi tiba-tiba bos wanita memarahimu secara tiba-tiba tanpa diinfokan alasan apa yang membuat dirimu dimarahi. Itu adalah karakter bos galak. Sedangkan kamu dimarahi bos wanita karena datang terlambat dan akhirnya mendapat sanksi SP 1 sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini cerminan dari bos tegas karena dirinya marah untuk menegakkan aturan yang sudah ditetapkan bersama di perusahaan.

Atasan wanita menonjolkan sisi keibuan. Sudah menjadi kondratnya jika seorang wanita memiliki sisi yang penyayang, menjadi sosok pendengar, mengayomi, dan bahkan bisa memberikan solusi atas masalah yang kita hadapi. Kehadirannya mirip dengan sosok ibu yang melahirkan kita sehingga bawahannya merasa nyaman dengan dirinya. 

Di kantor saya ada seorang Plant Manager wanita namanya Bu Endang yang berusia lebih dari 50 tahun. Begitu banyak pengalaman yang dimiliki sehingga selain tegas beliau juga berkarakter keibuan. Padahal beliau adalah Plant Manager di Bali yang artinya berbeda wilayah dengan saya tapi dalam beberapa kesempatan Bu Endang sering datang berkunjung khususnya saat ada sertifikasi di kantor. Ketika Bu Endang datang, saya dan rekan kantor cukup antusias menyambut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun