Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Malu, Sales dan Marketing Justru Profesi yang Paling Menjanjikan

27 Juni 2020   12:17 Diperbarui: 28 Juni 2020   06:24 2096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sales sedang bertemu dengann clients (Sumber: www.shutterstock.com)

Peningkatan Taraf Kehidupan (Sumber Situs BUMN)
Peningkatan Taraf Kehidupan (Sumber Situs BUMN)

Jangan kaget jika seorang sales bahkan mampu membeli kebutuhan sehari-hari, barang bermerk, mobil, hingga rumah sekalipun dengan mengandalkan insentif yang diterima. 

Saya sempat ngobrol dengan salah satu sales pameran mobil. Infonya jika ada 1 mobil yang berhasil terjual insentif yang diterima bahkan bisa di atas 5 juta. 

Apalagi jika yang terjual kategori mobil premium yang harganya diatas 1 milyar dan customer tersebut loyal bahkan sales bisa menerima insentif diangka puluhan juta setiap transaksi.

Beberapa perusahaan seperti otomotif, asuransi, perbankan bankan memberikan fasilitas liburan keluar negeri bagi sales atau marketing yang menunjukan performa luar biasa. Jadi bila masih ada anggapan bahwa profesi sales/marketing kurang menjanjikan. Coba dipikirkan ulang.

Saya pun pernah melalui di posisi bekerja sebagai SPB di counter Hp dan menjadi marketing executive di perusahaan saat ini. Ada berbagai pengalaman menarik yang dijadikan pembelajaran bagi teman-teman pencari kerja (job seeker) untuk melihat peluang sales dikemudian hari.

Saya dulu pernah bekerja sebagai SPB di salah satu counter HP terbesar di Denpasar, Bali. Karena counter HP tersebut sudah memiliki nama dan reputasi yang baik. Sudah pasti toko menjadi referensi utama bagi customer yang ingin membeli Hp atau aksesorisnya. 

Kami para SPG dan SPB hanya tinggal duduk manis, customer sendiri yang datang ke toko. Ketika mereka datang barulah tugas kita mendampingi mereka mencari yang dibutuhkan atau mengarahkan konsumen ke suatu produk yang kita ingin perkenalkan.

Ada kepuasan sendiri ketika konsumen tertarik membeli produk yang kita tawarkan bahkan ketika mendengar pujian customer terhadap pelayanan kita seakan menjadi kepuasan bathin sendiri. 

Saya tidak munafik bahwa ada beberapa customer yang senang dengan cara kita melayani mereka justru memberikan kita uang tip meskipun sempat saya tolak namun mereka bilang ini sebagai bentuk terimakasih karena sudah dilayani. Alhasil saya sering menerima tip dari konsumen sebagai rejeki tidak terduga.

Insentif yang saya terima pun cukup besar. Bahkan bila ditambah dengan gaji pokok yang saya terima tiap bulan, penghasilan saya bisa melebihi UMK sehingga bisa dibilang penghasilan cukup karena waktu itu saya hanya lulusan SMA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun