2. Dominasi Suara Prabowo-Sandi mampu menguasai daerah baru
Sosok Prabowo-Sandi memang mampu menciptakan suasana Pemilu 2019 semakin bergelora. Ini karena sosok Prabowo-Sandi digadang-gadang mampu memberikan perlawanan sengit bagi sosok Jokowi-Maruf. Terlihat dari hasil quick count mampu mendominasi suara di mayoritas provinsi di Pulau Sumatera dan Sulawesi serta menciptakan jarak yang lebar untuk di Banten dan Jawa Barat.
Pada Pilpres 2014, adanya sosok Jusuf Kalla yang mendampingi Jokowi memang mampu memberikan pengaruh besar di Kalimantan, Sulawesi hingga Indonesia bagian Timur. Terbukti suara yang diterima Jokowi-Kalla saat itu sangat besar dan mendominasi mayoritas wilayah tersebut. Kini sosok Prabowo-Sandi mampu menunjukkan bahwa dirinya mampu menarik suara dominan di sebagian wilayah Sumatera, Sulawesi maupun di beberapa provinsi di Kalimantan.
3. Dominasi Jokowi-Ma'ruf semakin menghegemoni di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pulau Jawa telah menjadi lumbung suara Nasional sehingga siapapun calon presiden yang mampu menguasai mayoritas wilayah di Pulau Jawa dipastikan memiliki peluang besar untuk menang. Jawa Tengah memang telah dikenal sebagai basis dari PDI Perjuangan sehingga dikenal denagn istilah Kandang Banteng.Â
Tentu suara dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf. Kejutan terjadi di Jawa Timur dimana pada Pilpres 2014, selisih suara Jokowi dan Prabowo kurang dari 7 persen (data disini). Namun berdasarkan quick count beberapa lembaga survey, rentang jarak suara antara Jokowi-Maruf dengan Prabowo-Sandi di Jawa Tengah maupun Jawa Timur sekitar 30 persen. Selisih suara yang sangat jauh tentu sangat menguntungkan bagi Jokowi-Ma'ruf yang notabanenya cukup tertinggal untuk pemilih diluar Jawa-Bali.
4. Isu viral penggerebekan pencoblosan suara fiktif di Malaysia
Sosok Davin Kirana yang notaben sebagai putra dari Rusdi Kirana, pemilik Lion Air serta Dubes RI untuk Malaysia tentu ikut menyudutkan sosok Rusdi Kirana. Ini dikarenakan kejadian tersebut terjadi di Malaysia serta Davin Kirana menjadi Caleg DKI Dapil II yang juga ikut merebutkan suara pemilih di luar negeri. Kasus ini pun masih ditangani oleh KPU dan Bawaslu sehingga diharapkan dapat memberikan jawaban yang bisa diterima oleh masyarakat Indonesia.
5. Hasil Quick Count Partai Perindo, PSI dan Partai Berkarya yang Mengejutkan