Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ingin Pengajuan "Resign", Pertimbangkan Beberapa Alasan Ini

17 Desember 2018   19:47 Diperbarui: 17 Desember 2018   19:57 2154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Keputusan Resign. Sumber www.clinical-cra.com

 Pasti akan ada sosok seperti itu dimanapun kita berada, mungkin bukan saat ini tapi nanti beberapa saat kemudian. Kedua, sobat sudah merasa lelah hati untuk meladeni sikap teman kerja yang sangat berseberangan dengan anda. Ini tandanya sobat belum memiliki karakter pemimpin karena merasa ingin setiap orang bersikap baik pada anda. 

Patut digarisbawahi bahwa seorang pemimpin yang baik belum tentu disukai oleh semua orang apalagi sobat yang hanya seorang pekerja biasa sudah pasti akan ada yang tidak menyukai.

Menyikapi hal tersebut, sobat hanya perlu berpikir bahwa ini menjadi tantangan untuk pendewasaan diri dan melatih jiwa seorang pemimpin. Tantangan adalah bagaimana menjadikan orang yang berseberangan bukan menjadi penghalang namun menjadi penyemangat diri. 

Saya pernah berada di kondisi kesal dengan teman kerja hingga merasa tidak nyaman lagi bekerja. Entah kenapa seiring waktu justru orang yang dulu membuat saya kesal bisa menjadi sosok yang dekat dan bisa diandalkan. 

Ini membuktikan bahwa waktu bisa membalikkan semua. Hal terbaik adalah mulai berpikir bagaimana menjadikan orang yang berseberang dapat menjadi sosok yang searah dengan jalan anda. Itu lebih bijak dibandingkan harus resign karena hal tersebut.

3. Ingin Resign karena Atasan yang Menyebalkan

Tidak dipungkiri seringkali akan menemukan sosok atasan yang menyebalkan seperti suka menyuruh, tidak peka terhadap bawahannya, suka marah, hingga selalu memberikan beban kerjaan yang berlebih. Selagi masih dalam koridor pekerjaan dan profesionalitas maka masih dapat kita menyikapi dengan hal bijak.

Saya pernah diberi tugas untuk bertanggung jawab dalam distribusi namun seiring waktu tugas bertambah mengurusi perawatan kendaraan, administrasi, pembelian sparepart hingga menanggapi komplain dari konsumen karena pengiriman. Apa yang membuat saya bertahan dengan kondisi itu? Berusahalah mencintai pekerjaan anda. 

Terkesan klise memang tapi justru kita sudah mampu mencintai pekerjaan kita maka segala tugas akan mampu kita kerjakan tanpa banyak mengeluh. 

Saya berusaha menanam mindset, ok apa tugas yang diberikan oleh atasan akan saya coba lakukan dulu. Saya baru bilang tidak mampu jika sudah melakukan ternyata memang tidak bisa. 

Motivasi Diri untuk Berkembang. Sumber Popbela.com
Motivasi Diri untuk Berkembang. Sumber Popbela.com
Tanamkan kepercayaan bahwa ketika ada tugas baru yang belum pernah kita kerjakan justru berdampak positif bagi kita sendiri. Keterampilan (skill) kita semakin bertambah. Buktinya sekarang sedikit banyak saya paham tentang administrasi kantor, proses pembelian barang, hingga kebutuhan sparepart kendaraan bila tengah rusak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun