Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesaktian Kerokan ala "Balsem Lang"

24 November 2017   18:22 Diperbarui: 24 November 2017   18:31 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balsem Lang (Foto dari Website Farmasi-id)

Kerokan telah menjadi tradisi dalam keluargaku. Bagaimana tidak, mama ku pernah bercerita sewaktu kecil dulu sering dikerok oleh nenek ketika badan sedang meriang atau tidak fit. Saat adik-adiknya juga sedang meriang, mama selalu menjadi orang pertama yang mengerok mereka. Kebiasaan itu masih terbawa, korban kerokan si mama berlanjut ke anak-anak dan cucunya sendiri.

Aku ingat saat masih berusia 6 tahun. Di usia itu, bermain saat kondisi hujan menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi kids jaman old. Sudah bisa ditebak, saat malam hari badanku pun langsung meriang dan suhu badan tinggi. Mama dengan gesit langsung mengambil senjata pamungkas berupa bawang merah, sedikit minyak goreng dan sendok.

Hah, sendok buat apa?

Namanya juga tradisi unik di keluarga. Sendok menjadi senjata untuk mengerok. Terkesan lucu memang, tapi bisa saja pembaca juga pernah menggunakan sendok sebagai alat untuk mengerok selain uang receh. Alasan cukup sederhana, ujung sendok memiliki permukaan halus sehingga tidak terlalu sakit bila digunakan untuk mengerok.

Ketika mendengar mama bilang, sini mama kerokin. Aku pasti menangis dan meronta-ronta isyarat aku menolak dikerok. Anak kecil pasti menganggap dikerok itu sakit tanpa ada pikiran manfaat dari kerokan tersebut. Layaknya anak kecil, melihat mama membawa bawang merah, minyak goreng dan sendok, aku langsung meronta hingga kakak harus memegang badanku saat mama melakukan rutinitas kerokan.

Anehnya, ketika besok hari. Aku pasti memamerkan desain tulang ikan warna merah simbol kerokan kepada teman-teman sekolah. Entah kenapa, saat itu begitu bangga memamerkan hasil kerokan kepada teman seakan tanda aku anak hebat dan kuat karena berani dikerok. Begitupun teman-teman sekolah selalu pamer jika mereka habis dikerok oleh orang tua. Kerokan ibarat identitas keberanian bagi anak kecil karena tidak semua anak kecil berani untuk dikerok.

Jaman memang telah berubah namun tradisi tetaplah tradisi. Selain irisan bawang merah, kini media kerokan telah beragam mulai dari lotion, balsem ataupun minyak urut. Balsem Lang

# Kerokan dengan Balsem Lang menjadi alternatif mengurangi penggunaan obat

Saat sakit, minum obat-obatan menjadi hal yang disarankan untuk segera dilakukan. Ada hal yang patut kita sadari bahwa meminum obat juga memberikan dampak lain bagi kesehatan antara lain :

1. Meminum obat jangka panjang justru dapat memicu efek samping seperti kerusakan ginjal yang disebabkan karena obat dialiri melalui darah. Selain itu beberapa jenis obat juga dapat menimbulkan kerusakan jantung bila diminum dalam dosis yang berlebihan dan jangka waktu panjang serta kompilasi kesehatan lainnya. Tidak heran bila dalam kotak atau bungkus obat selalu disertakan efek samping yang mungkin muncul setelah kita meminum obat tersebut.

2. Meminum obat dapat membuat imun tubuh kita menurun karena tidak dipungkiri obat berasal dari zat kimia sehingga saat kita meminum obat maka dalam darah kita sudah mengandung zat kimia. Disatu sisi saat kita meminum obat, badan menjadi lebih sehat karena bakteri atau sumber penyakit berhasil diatasi namun ketika semakin sering kita meminum obat saat badan sakit justru bakteri di tubuh akan bersifat resistensi artinya bakteri menjadi lebih kebal dari pengaruh obat yang kita minum. Maka tidak heran, seringkali harus dilakukan penambahan dosis untuk mengatasi hal tersebut. Bisa dibayangkan bila semakin tinggi dosis obat dalam tubuh maka sebenarnya dapat memberikan dampak kurang sehat bagi tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun