Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilpres Tiga Gobang!

4 Juni 2023   00:31 Diperbarui: 4 Juni 2023   00:58 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kelembagaan politik dewasa ini menghadapi penghakiman yang serius. Bukan vox populi vox dei yang menjadi pengemudi. Tetapi para penggiat media sosial. Ruang nirkabel yang punya agenda setting tersendiri. Tentu, terdapat sejumlah manusia sebagai admin akun-akun media sosial itu, terutama twitter dan instagram. Apa yang dijadikan kebijakan publik dari penyelenggara negara didiktekan oleh viral atau tidaknya isu-isu yang diangkat.

Delapan bulan jelang hari pilpres, sudah terdapat dua nama Bacapres yang memenuhi syarat dukungan parpol. Yakni, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Dari sembilan parpol di Senayan, sudah tiga parpol yang resmi mengusung Anies (PKS, Partai Nasdem dan Partai Demokrat) dan dua parpol bersama Ganjar (PDI Perjuangan dan PPP). Empat parpol belum menggelar deklarasi Bacapres, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, dan PAN.

Peneliti senior yang sekaligus boss saya dulu di Centre for Strategic and International Studies Jusuf Wanandi yakin bakal hanya ada dua pasang Capres-Cawapres. Namun belum ada tanda-tanda Anies dan Ganjar bakal ditinggalkan parpol pengusungnya. Bahkan kerjasama antar parpol semakin solid, termasuk dalam bentuk aktivasi relawan. Empat parpol lain, bisa jadi mengusung satu pasang Capres-Cawapres. Namun, walau kecil, bisa muncul dua pasang kandidat lagi. Di luar Partai Hanura yang sudah menyampaikan dukungan terhadap Ganjar, masih terdapat sejumlah partai non parlemen nasional yang tentu juga masuk hitungan. Baik Partai Gerindra atau Partai Golkar, hanya butuh satu partai koalisi berbasis parlemen nasional atau bisa dari gabungan parpol non parlemen nasional.

Tampaknya masing-masing parpol masih sibuk dengan perbaikan berkas calon legislator. Belum lagi waktu yang begitu banyak tersita dalam menunggu putusan Mahkamah Konstitusi terkait sistem pemilu legislatif. Bakal terjadi kegaduhan dan keguncangan yang serius di dalam tubuh parpol, apabila sistem proporsional tertutup kembali berlaku. Apalagi Mahkamah Konstitusi pernah mengeluarkan putusan yang berujung kepada penggunaan sistem proporsional terbuka dalam pemilu 2009, sekalipun substansi gugatan tidak persis sama.

Di luar Anies dan Ganjar, terdapat Prabowo Subianto sebagai Bacapres yang diusung Partai Gerindra dan PKB. Belum ada deklarasi resmi, tetapi tak bakal Prabowo mengambil posisi sebagai Bacawapres. Yang paling terlihat gamang adalah Partai Golkar. Hanya saja, dibalik situasi itu, daya dongkrak Partai Golkar yang kokoh mengedepankan Airlangga Hartarto sebagai Capres paling kuat dibanding parpol lain. Ke kubu koalisi manapun Partai Golkar bergabung, akan memberikan pengaruh besar dan positif. Soliditas Partai Golkar menjadi parameter utama, diluar mesin partai, sumberdaya manusia dan logistik yang dimiliki.

***

Kalau hanya tiga pasang Capres-Cawapres yang menjadi peserta Pilpres 2024, saya teringat pementasan Orkes Tiga Gobang yang dimainkan Teater Universitas Indonesia di Taman Ismail Marzuki pada 19 Mei 2012. Orkes Tiga Gobang diadaptasi dari naskah The Threepenny Opera karya Bertolt Brecht. Kisah seorang putri dari Raja Pengemis yang diculik Raja Perampok dan dinikahi di kandang kuda. Sang Perampok diburu dan ditangkap polisi. Diadili.

Saya sempat membacakan puisi "Di Dalam Kubur (1)" dan "Di Dalam Kubur (2)" dalam pementasan itu.

"Jangan biarkan lelaki ini mati konyol!

Jangan biarkan cinta mati bersamanya!

Pergilah ke Mahkamah Konstitusi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun